Perikanan Ikan Dasar Kerapu dan Kakap MBD Dilirik Investor Eropah Timur

Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapedda) Provinsi Maluku, Syuryadi Sabirin.-YAT-

AMBON (info-ambon.com) – Berdasarkan hasil pameran expo Banteng bulan November tahun lalu, ternyata Eropah Timur melirik Indonesia menjadi eksportir perikana, terutama perikanan ikan dasar kerapu dan kakap.

Atas permintaan Eropah Timur tersebut, Kementerian Luar Negeri  (Kemenlu) memprakarsai potensi perikanan ikan dasar kerapu dan kakap di mana potensinya ada juga di Maluku.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapedda) Provinsi Maluku, Syuryadi Sabirin mengakui, potensi itu harus direspon Maluku sebagai salah satu wilayah yang potensial untuk itu.

Dan untuk perikanan ikan dasar yakni kerapu dan kakap, dia mengakui, potensi Maluku terletak di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).

‘’Ini potensi besar, dan olehnya, kami sudah adakan rapat dengan instansi terpadu dalam upaya mengembangkan perikan ikan dasar tersebut di MBD,’’ katanya di Ambon, Senin (17/6/2019).

Ia juga menjelaskan bahwasanya, kenapa sampai kakap dan kerapu itu kurang berkembang di MBD, karena keterbatasan listrik untuk cold storage dan juga lapangan terbang yang masih kecil, sehingga sulit untuk pesawat berbadan lebar mendarat disana.

Pihaknya juga melaksanakan perpaduan rencana dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag) agar jika rencana ini berjalan, maka ketersediaan sesuai permintaan untuk ekspor.

Pihaknya juga meminta Dinas Perikanan MBD maupun Provinsi harus menyiapkan data pasokan. Karena ekspornya mesti sesuai dan kontinyu. Makanya, daerah-daerah selain MBD juga harus ada cold storage. “Kita baru menjelaskan bahwasannya kapasitas ekspor Maluku pertahun itu 600 ribu ton hingga 2018 yang terbagi 100 ribu ton daerah dan 500 ribu ton untuk diekspor.” Jelasnya.

Untuk memenuhi permintaan, hasil tangkapan juga harus dibarengi budidaya di setiap daerah di Maluku.

Kepastian permintaan belum menemui titik terang ini, Sabirin mengharapkan adanya kerja sama apik seluruh instansi guna menyiapkan jaringan komunikasi, jalan, air bersih dan lainnya. Karena, pada awal Juli mendatang Kementerian Luar Negeri dan pihak Eropah Timur akan datang. (YAT)

Exit mobile version