KULUR(info-ambon.com)- Organisasi lingkungan dan pegiat alam bebas, Perhimpunan KANAL Maluku, kembali menggelar aksi peduli lingkungan dengan melakukan transplantasi karang pada kawasan terumbu karang yang rusak di pantai depan Negeri Kulur, Kecamatan Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, pada tanggal 10 hingga 11 April 2021.
“Aksi transplantasi karang kali ini, kami bekerjasama dengan Kalesang Ama Ulu, organisasi pemuda di Kulur,” kata Ketua Perhimpunan KANAL Maluku, Azis Tunny, Minggu (11/4).
Sebelum melakukan aksinya, KANAL terlebih dahulu melakukan sosialisasi dan edukasi terumbu karang sebagai penyangga ekosistem alam kepada pemuda setempat di Baileo Negeri Kulur, serta menyampaikan manfaat dari transplantasi karang untuk merehabilitasi kawasan terumbu karang yang rusak dengan memperbanyak koloni karang melalui reproduksi aseksual karang secara fagmentasi.
Ia mengatakan, setelah melakukan survey, pihaknya menilai, kawasan pantai di depan Negeri Kulur sebenarnya memiliki keaneka-ragaman terumbu karang yang kaya, didomimasi jenis karang dari genus acropora,
Jenis karang yang banyak ditemukan di pantai Kulur, seperti acropora branching, acropora tabulate, acropora digitate, acropora submassive, juga ada coral foliose, coral submassive, dan coral mushroom.
“Sayangnya, banyak terumbu karang yang indah ini rusak akibat ulah manusia,” kata Azis.
Menurutnya, kerusakan karang yang terjadi itu banyak disebabkan oleh aktivitas penangkapan ikan secara ilegal yakni dengan menggunakan bom ikan. Akibat lainnya, karena terinjak kaki manusia saat aktivitas warga setempat mencari kerang (bia) ketika air laut surut.
“Ada beberapa titik kawasan padang acropora yang rusak sangat parah, dan rusak sedang. Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini, dapat membangun kesadaran warga untuk dapat menjaga habitat karang yang ada di depan kampung mereka,” harapnya.
Dikatakannya, kawasan bawah laut di depan pantai Kulur sebenarnya sangat indah. Bahkan bisa menjadi salah satu destinasi andalan untuk diving dan snorkeling.
Variasi ikan di pantai Kulur sangat banyak dan beragam. Ketika pihaknya turun ke bawah laut di ketinggian lima sampai sepuluh meter, terlihat rombongan napoleon berenang dengan bebas. Belum lagi jenis ikan lain seperti kerapu macam, kerapu mulut bebek, nemo, bluefin, baronang, serta jenis ikan dasar dan pelagis kecil lainnya.
“Kami berharap dengan adanya upaya merehabilitasi kawasan terumbu karang yang rusak melalui transplantasi karang ini, ekosistem laut di Kulur tetap terjaga dan kedepan bisa menjadi salah satu spot menyelam,” tandasnya. (PJ)