AMBON (info-ambon.com)-Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-445 Kota Ambon, yang akan dilaksanakan pada Senin, 7 September 2020 besok, akan di sesuaikan dengan protokol kesehatan, mengingat saat ini di dunia bahkan di Kota Ambon sementara di landa pandemi COVID-19. Perayaan HUT Kota dilaksanakan di Lapangan Tahapary, Polda Maluku, Tantui pukul 10.00 WIT.
Wakil Ketua Panitia HUT Kota Ambon ke-445 tahun 2020, Joy Reiner Adriaansz menyatakan, konsep perayaan HUT Kota Ambon tahun ini dilakukan khusus disesuaikan dengan protokol kesehatan, dimana peserta upacara yang akan hadir hanya diikuti para pimpinan OPD.
“Yang hadir dalam upacara maupun undangan yakni pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Ambon kurang lebih 49 orang, Lurah, raja/kades 50 orang, unsur TNI/Polri per masing-masing angkatan 5 orang jadi totalnya 20 orang.
Kemudian pendukung acara terdiri dari 1 kelompok paduan suara berjumlah 21 orang, undangan terdiri dari Forkopimda beserta istri, para asisten staf ahli dan pimpinan DPRD berjumlah 50 orang, peserta upacara undangan jumlah 200 orang,” katanya kepada wartawan, Minggu (6/9/2020).
Untuk pataka juga dibatasi, tahun ini terdiri dari 13 orang yang mewakili formasi 445 dan 1 orang membawa pataka. Sedangkan Cakalele dari Negeri Naku dengan kapasistas terbatas.
Untuk pendukung upacara dan hiburan sudah dilakukan dalam typing dan hanya di tampilkan saat acara nanti.
Sementara setiap tahun dalam perayaan HUT Kota Ambon yang biasanya dihadiri 1.500 orang, sehingga untuk 1000 undangan ini diharapkan bisa saksikan lewat live streaming maupun zoom meeting dengan kapasitas 1000 orang khusus yang tidak hadir di lokasi upacara.
“Jadi konsep upacaranya seperti biasa seperti tahun-tahun sebelumnya, hanya saja semua akan di terapkan protokol kesehatan,”jelas Adriaansz.
Dijelaskan, alasan perayaan HUT Kota Ambon dilaksanakan di Lapangan Tahapary, Polda Maluku dan tidak di lapangan Merdeka, agar semuanya bisa terkontrol dengan baik.
“Pertimbangan dilaksanakan perayaan HUT Kota ke-445 tahun 2020 Ambon di Lapangan Tahapary, karena protocol kesehatan. Kalau di lapangan Merdeka, kami takutkan masyarakat akan hadir dan mengabaikan protokol kesehatan,”tutup Adriaansz.(EVA)