AMBON(info-ambon.com)-Walikota Ambon, Richard Louhenapessy meminta semua elemen masyarakat di Kota Ambon untuk menahan diri dan mengendalikan jari untuk tidak menyebar berita bohong (hoax) di media social menyangkut kondisi apapun.
Hal itu disampaikan Louhenapessy, Senin (21/10/2019) kepada wartawan di Ambon menyikapi tertangkapnya penyebar hoax gempa susulan di Ambon beberapa waktu lalu oleh aparat kepolisian daerah Maluku, Minggu (20/10/2019) kemarin.
‘’Saya mendapat info dari aparat keamanan bahwa pelaku telah ditangkap dan ditahan, siapa orangnya saya belum konfirmasi, tapi fotonya sudah saya dapat,’’ katanya.
Disebutkan, mungkin dalam sehari dua , dirinya akan memberi keterangan kepada aparat kepolisian terkait persoalan ini. ‘’Ini menjadi pelajaran berharga untuk kita semua di Ambon. Kita harus mampu mengendalikan jari kita,’’ tegasnya.
Louhenapessy sebutkan, tadi dalam apel bersama dengan jajaran ASN, dirinya sudah sampaikan untuk jangan coba-coba kembangkan isu-isu hoax karena kebijakan secara nasional, pelaku bisa dipecat selaku ASN selain sanksi hokum yang dihadapi.
Seperti diketahui, Polda Maluku telah menangkap dan menahan Vicardy Kempa, pelaku penyebar hoax tentang gempabumi dan tsunami di Kota Ambon. Vicardy Kempa akhirnya mendekam di penjara, kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M. Roem Ohoirat, kepada wartawan di Ambon.
Vicardy diamankan di Rutan Polda Maluku, Tantui Kota Ambon untuk menjalani pemeriksaan atas perbuatannya. “Pelaku penyebar hoax tentang gempabumi sudah ditahan. Dia saat ini diamankan di Rutan Polda Maluku, Tantui Ambon untuk menjalani pemeriksaan selanjutnya,” paparnya.
Tersangka Hardy ditangkap berdasarkan Laporan Polisi nomor: LP – B/430/X/2019/MALUKU/SPKT tanggal 16 Oktober 2019. Dia dipolisikan Pemerintah Kota Ambon setelah isu gempa itu meresahkan masyarakat.
Informasi hoax yang disebarkan Vicardy Kempa saat itu adalah: “ada info bhw himbauan lgsg dr Walikota pagi ini, ada “kemungkinan” mungkin sekitar pukul 13.00 WIT akan ada gempa susulan. Belum tahu kekuatan gempa nya berapa, tetapi diharapkan warga warga kota ambon waspada. Dan jika yang dperkirakan benar, mohon segera melakukan evakuasi mandiri di daerah2 yang aman. Krn status gawat daurat gempa masih diperpanjang sampai satu minggu kedepan. Terima kasih. Bukan ingin menyebarkan info, tetapi hanya saling mengabari, dan mengingatkan supaya kita semua tetap waspada dan berdoa.”. (PJ)