AMBON (info-ambon.com)- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dalam hal ini Dinas Ketahanan pangan setempat mengambil kebijakan, terutama dalam pemanfaatan pangan lokal. Pasalnya, di tahun ini harga kebutuhan pokok di Provinsi Maluku mengalami kelonjakan, terutama beras.
Diketahui, harga beras di pasar tradisional Mardika Ambon kini telah menembus 415.000 ribu/kg dari harga normal Rp385.000/kg, sedangkan harga eceran naik dari Rp16.000 menjadi Rp18.000-19.000/kg.
“Pemerintah harus proaktif dalam melihat bagaimana pangan lokal ini harus dapat dipergunakan, jangan hanya beras, kalau suatu ketika beras tidak ada masyarakat mau makan apa,”pintah Ketua Komisi II DPRD Provinsi Maluku, Johan Lewerissa
Menurutnya, Pemerintah Provinsi dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan sudah seharusnya menyiapkan skema untuk pemanfaatan pangan lokal.
Hal ini dimaksudkan agar pangan lokal dapat mengimbangi kebutuhan pokok yang setiap waktu mengalami lonjakan.
“Antisipasi Pemda harus menyiapkan bagaimana pangan lokal harus dipergunakan. Sehingga mengimbangi stok pangan selalu tersedia di masyarakat,”tandasnya.
Upaya lainnya, kata Lewerissa perlu adanya langkah konkrit dari perum Bulog bersama Pemerintah dalam ketersediaan stok beras.
Walaupun lanjutnya, stok beras di Bulog masih tersedia sampai bulan April setelah import beras sebanyak 10 ton di September 2023.
“Akibat dari elnino musti ada alternatif pemerintah dalam hal ini Bulog untuk menyiapkan tambahan stok,”pungkasnya. (EVA)