Pemkot Surati Pertamina untuk Tambah Kuota Minyak Tanah

Kadis Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon, John Slamarmanat.

AMBON (info-ambon.com)-Untuk mengantisipasi Kelangkaan Bahan Bakar Minyak jenis minyak tanah di Kota Ambon. Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) akan menyurati Pertamina untuk menambahkan kuota Minyak tanah.

Kepala Disperindag Kota Ambon, John Slarmanat, mengatakan kelangkahan minyak tanah ini merupakan kebijakan dari regulasi BBM yang terjadi. Hal tersebut berdampak ke komoditi minyak tanah

“Salah satu komoditi yang digunakan untuk masyarakat khususnya masyarakat yang ada di Kota Ambon untuk kebutuhan sehari-hari kebutuhan rumah tangga itu adalah minyak tanah, dan ini berdampak,” katanya kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Kamis (4/8/2022).

Menurutnya, dari begitu banyaknya permohonan pangkalan-pangkalan minyak tanah untuk melayani kebutuhan konsumen masyarakat di lingkungan, ada juga kendala dengan kouta minyak tanah yang dialokasikan oleh Pertamina ke berbagai daerah termaksud kota Ambon.

“Awalnya itu mungkin perhitungan kouta juga belum realistis dan dinamika pertumbuhan masyarakat itu dia cukup berkembangan dengan pesat di satu sisi. Ini penyebab, sehingga harus dievaluasi kouta minyak tanah,” ujar Slarmanat.

Dijelaskan, lanjut Slarmanat, penggunaan minyak tanah di rumah tangga meningkat dengan antisipasi Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) sudah berkoordinasi dan mereka meminta Pemkot berkoordinasi dengan pertamian untuk menamba kouta minyak tanah.

“Hiswana Migas sudah meminta koordinasi dengan pemkot kita akan siapkan surat untuk mohon kepada pertamina agar menambah kouta minyak tanah di saat antisipasi yang sedikit kelangkaan,” jelasnya.

Diakui, minyak tanah sebenarnya belum terlalu langkah. Namun permintaan ini semakin meningkat, disebabkan distribusi pasokan terganggu karena dihadapkan dengan cuaca ekstrim beberapa bulan terakhir ini melanda Kota Ambon secara khusus dan Maluku secara umumnya

“Ini terbukti di saat-saat tertentu seperti hari keagamaan  maupun kondisi cuaca ekstrim saat ini,” akuinya. (EVA)

Exit mobile version