AMBON (info-ambon.com)- Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar sosialisasi cipta kondisi Pemilu 2024. Kegiatan yang dibuka secara resmi Sekertaris Kota (Sekkot) Ambon, Agus Ririmasse di salah satu hotel di Kota Ambon, Selasa (6/8/2024).
Ririmasse dalam sambutannya menyampaikan, Pemilukada serentak merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat. Dimana, Pemilukada berlangsung sesuai asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Hal ini dapat terwujud bila penyelenggara pemilu mempunyai integritas profesionalitas dan akuntabilitas,” kata Ririmasse.
“Pemilu harus dapat berjalan dengan asas kepastian hukum dan tertib karena penyelenggaraan Pemilu mengutamakan kepentingan umum, keterbukaan dan profesionalitas, akuntabilitas, efisiensi dan efektivitas,” katanya.
Ririmasse mengatakan, pelaksanaan dapat berlangsung sukses yaitu sukses proses dan serta sukses hasil atau substansi. Sukses proses yakni Pemilu berjalan secara aman, tertib damai dan tepat waktu setiap tahapan, dan jadwal. Sukses hasil menghasilkan pemimpin yang aspiratif.
“Saya berharap lewat kegiatan ini terbentuk hubungan komunikasi serta kerjasama yang baik dan dapat memberi gambaran kepada masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan,” ujar dia.
Ririmasse juga mengingatkan kalau pesta demokrasi 5 tahunan ini kebebasan berekspresi masyarakat yang semakin terbuka dalam menyampaikan pendapat.
Juga kebebasan berserikat dalam berkumpul tentunya dapat menimbulkan gesekan-gesekan. Jika tidak mengelola dengan baik dapat menjadi potensi konflik yang lebih besar. Pasalnya potensi konflik ini dapat juga eskalasi menjadi besar akibat dampak dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan media sosial yang semakin pesat.
Karena itu peran pemerintah sebagai bagian dari penyelenggara Pemilukada guna dapat mendorong langkah-langkah stabilitas bersama mitra dalam mengantisipasi deteksi dini.
“Pemetaan dan potensi Konflik penting sehingga dapat meminimalisir potensi konflik. Saya berharap berbeda pilihan ada hal yang biasa dalam negara demokrasi, namun persatuan dan kesatuan serta hidup orang bersaudara itu tetap harus terjaga,” tutup Ririmasse.(EVA)