Pemkot Gandeng AMO Gelar Jambore Musisi Ambon

Pembukaan jambore musik di Ambon.

AMBON (info-ambon.com)-Dalam mendukung Ambon menuju kota musik dunia, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon bersama Ambon Musik Office (AMO) menggelar jambore musik Ambon,  diikuti 100 musisi di Kota Ambon, dilaksanakan selama 2 hari. Kegiatan dibuka Staf Ahli Bidang Ekonomi Pemkot Ambon, Jopie Silanno di di Collin Beach, Jumat (21/6/2019).

Dalam sambutannya Silanno mengatakan, jambore musisi merupakan kegiatan yang positif, di selenggarakan guna membuka ruang perjumpaan kreatif, antara musisi dari berbagai latar belakang, instrumen, genre, dan usulan serta mendukung program Ambon sebagai Kota musik yang diakui dunia,”katanya.

Dijelaskan, dalam jambore ini para peserta akan di beri bobot materi dari narasumber yang kompeten dalam mengembangkan kapasitas bermusik, diharapkan penyelenggaraan kegiatan ini akan memperkuat kohesi antar musisi yang terwujud dalam karya-karya kolaborasi.

Selain itu, kohesi dan kolaborasi musik dari berbagai gendre menjadi jara kunci yang penting dan ingin diwujudkan oleh Pemkot Ambon,  selain itu, untuk mengasilkan karya-karya yang unik dan variatif, hal ini juga dapat menunjang harmoniasasi sosial, sesuai visi pembangunan Kota Ambon tahun 2017-2022.

Dalam jambore ini akan terbangun saling mengisi, saling melengkapi, saling belajar berbagai pengalaman diantara para musisi, yang semuanya akan bermuara pada kokohnya komunitas musik di Kota Ambon, serta berdampak bagi lahirnya karya-karya yang berkualitas, tentunya dapat membawa pengharuh yang positif di masyarakat.

“Peserta diharapkan dapat mengikuti kegiatan sebaik-baiknya, sehingga tujuan dari kegiatan dapay tercapai, dan berakhirnya dapat berjalan dengan baik dan lancar,”jelasnya.

Sementara itu, Direktor AMO, Ronny Lopies menambahkan, jambore ini dalam konteks musik dunia itu pelaksanaannya bekerjasama Pemkot dan AMO, tujuannya untuk meningkatkan kapasitas musisi Ambon, sehingga dalam konteksi besar kita menuju Ambon Kota Musik Dunia bisa terpenuhi, walaupun butuh banyak proses, tetapi sebagai kota yang baru mulai proses itu penting, diharapkan musisi hargai proses jadi tidak berfikir langsung jadi pemusik profesional, namun tugas Pemerintah adalah menfasilitasi musisi itu.

Untuk itu, diharapkan melalui narasumber bisa juga bantu musisi berdiskusi dari sisi kapasitas bermusik apa yang bisa dipelajari, tetapi dalam konteks jambore dilaksanakan selama 2 hari berarti komunikasi, diskusi mereka bisa buat, karena tinggal di lokasi yang sama kemudian tidak ada pikiran gendre ini lebih penting, tetapi karena dalam lokasi bisa bertukar pikiran untuk tingkatkan kapasitas berjalan dengan baik.

“Yang terpenting adalah kerendahan hati, keterbukaan untuk saling memberi dan menerima dalam proses bermusik, sering kali kita merasa lebih baik dari orang lain sehingga mau belajar dari orang lain, padahal dalam proses belajar tidak seperti itu, sekecil apapun masukan harus diterima,”harapannya. (EVA)

Exit mobile version