AMBON (info-ambon.com)- Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon berencana akan membuka pasar barang bekas layak pakai atau second poin market di Pattimura Park.
Pasar layak pakai ini sebagai kepedulian terhadap lingkungan terutama untuk mengelola barang-barang bekas yang dapat menjadi sesuatu bermanfaat dan juga menghasilkan uang.

Hal tersebut dikatakan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy kepada wartawan di Balaikota Ambon, Selasa (29/1/19). “Terkait pasar barang bekas yang nantinya akan dilakukan Pemkot Ambon, ini adalah komitmen Pemkot untuk peduli terhadap lingkungan. Kan banyak sekali barang-barang bekas kita yang bagus, masih baik tapi kita timbun di rumah.
Kadang-kadang kita juga tidak tega untuk diberikan kepada orang tapi orang juga butuh. Nah kita coba untuk pendekatan dalam rangka solidaritas sosial kepedulian lingkungan dan sebagainya. Itu kita namakan second poin market, pasar poin untuk hal kedua,” ujarnya.
Untuk teknisnya nanti terkait pasar barang bekas, lewat komunitas yang akan sortir atau kelola. Sesuai dengan tingkat kelayakan atau ketidaklayakan barang tersebut, karena berkaitan dengan nilai barang. Artinya, bukan saja baju-baju, tapi barang-barang apa saja diterima di pasar tersebut. “Kamu punya buku, barang-barang di rumah yang sudah tidak berharga, sepatu dan lainnya boleh dijual. Tapi oleh tim itu akan dilihat barang mana yang tidak layak dijual. Harganya juga harga standar, berlaku semua.
Jadi misalnya, harga maksimal katakanlah Rp 150 ribu atau Rp 200 ribu, itu paling top. Artinya, barang yang kamu beli Rp 2 juta misalnya, tetap itu cuma dijual dengan harga Rp 150 ribu atau Rp 200 ribu,” jelas Louhenapessy. Diharapkan, yang beli itu juga bukan pegawai. Jadi nanti teknisnya, para lurah-lurah akan dorong siapa yang kira-kira dari lingkungannya yang bisa diundang untuk datang ke pasar itu, silahkan datang beli sesukanya.
Ada yang bisa, mungkin Rp 5 ribu, Rp 10 ribu tapi maksimal itu Rp 150 ribu-Rp 200 ribu. Uang dari hasil penjualan itu bisa dipakai untuk kepentingan komunitas. Sehingga sasaran barang bekas dapat dimanfaatkan dan masih bernilai tinggi dapat terjawab.
Sekaligus meminimalisir banyaknya barang tidak terpakai yang dibuang sembarang tempat dan dapat menimbulkan kerusakan lingkungan,” tutupnya.(IA-EVA)
Discussion about this post