AMBON (info-ambon.com)- Pemerintah Kota melakukan penandatangan komitmen penyelamatan arsip dan dokumen negara yang dilakukan oleh Walikota Ambon, Richard Louhenapessy di pelataran Kantor Perpustakaan dan Kearsipan di kawasan Benteng, kecamatan Nusaniwe, Kamis (2/9/2021).
Louhenapessy mengatakan, di era informasi, dimana siapa yang menguasai informasi dia yang menguasai dunia, ini yg penting skali. mengapa Indonesia bagian barat jauh lebih maju dari Indonesia timur, karena pusat informasi ada di barat.
“Kalau ibukota Negara ada di Maluku, maka Jawa akan tertinggal dan kita akan maju. tapi karena pusat informasi ada di Jakarta, sehingga seluruh kebijakan yang di ambil automaticly itu mereka tahu lebih dulu dari kita. Nah sekarang sudah gampang, pak Presiden ngomong disana kita sudah tahu disini, dulu pak Presiden ngomong disana, empat bulan baru sampai di Ambon, padahal orang jawa sudah melaksanakan kebijakan itu,” jelas Walikota.
Oleh sebab itu, diperlukan kesadaran dan perhatian akan pentingnya merawat arsip untuk menjaga memori kolektif bangsa. Saya hanya ingin mengingatkan sejak awal abad ke 15 kita di Maluku sudah terkenal dengan surganya rempah-rempah, oleh karena itu, tidak mengherankan apabila para pedagang dari India, Arab, china bahkan bangsa eropa yakni Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda datang ke Maluku karena harum semerbaknya cengkeh dan pala.
“Harapan saya penandatanganan komitmen hari ini, menjadi momentum dinas perpustakaan dan kearsipan sebagai lembaga kearsipan daerah untuk terus melakukan pembenahan terhadap pendataan, penataan dan pembinaan kearsipan dilingkup Pemkot Ambon, tetap saat yang bersamaan juga sebuah peringatan bagi OPD dalam lingkup Pemkot Ambon untuk memberi perhatian serius bagi penataan arsip,” demikian Louhenapessy. (EVA)