AMBON (info-ambon.com)- Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Ambon Sosialisasi peran strategis media massa dalam deteksi dini menjelang dan pasca Pemilukada tahun 2024. Kegiatan yang dibuka secara lansung oleh PJ Sekertaris Kota (Sekkot) Ambon, Robby Sapulette di salah satu hotel di Kota Ambon, Kamis (22/11/2024)
Sapulette dalam sambutannya menyampaikan, media masa sangat berkembang pesat sebagai pusat informasi sendiri. Di era teknologi informasi memungkinkan semua lapisan masyarakat mengakses informasi secara bebas dan sangat terbuka.
“Media mempunyai kekuatan untuk mengkonstruksikan realitas dalam masyarakat sehingga dalam hal ini menjadikan media harus berimbang dalam pemberitaan, serta harus ikut mencegah konflik dengan cara memfokuskan pemberitaannya pada upaya-upaya perdamaian dan berorientasi pada resolusi konflik dengan selalu menjadikan kode etik jurnalistik sebagai asas dalam melakukan aktivitas pemberitaan.
“Kebebasan pers Yang menjalankannya hendaknya tidak disalahgunakan dalam orientasi keuntungan ekonomi bahkan kepentingan lainnya,” jelasnya.
Oleh karena itu, pemerintah sebagai bagian dari penyelenggara Pemilukada, juga harus dapat mendorong langkah-langkah stabilitas yang dilakukan bersama mitra di daerah dalam mengantisipasi deteksi dini dan pemetaan dari potensi konflik sehingga dapat minimalisir potensi konflik.
“Pendidikan sosial politik juga menjadikan hal yang harus dilakukan bagi masyarakat, untuk memberikan pencerahan dan pemahaman dalam upaya mencegah gesekan pada setiap proses tahapan Pemilukada 2024.
Dijelaskan, semua peran media dalam kehidupan sosial menunjukkan bahwa media bukanlah sekedar sarana diversion, pelepasan ketegangan atau hiburan, tetapi isi dan informasi yang disajikan mempunyai peran signifikan dalam proses sosial.
“Isi media massa merupakan konsumsi otak bagi khayalannya sehingga apa yang ada di media massa akan mempengaruhi realitas subjektif pelaku interaksi sosial. Gambaran tentang realitas yang dibentuk oleh isi media massa inilah yang nantinya mendasari respon dan sikap khalayak terhadap berbagai objek sosial dan budaya. Dengan demikian informasi yang salah dari media massa akan dimunculkan gambaran yang salah pula terhadap objek tersebut,” tutur dia.
Karenanya, lanjut Sapulette, media massa dituntut menyampaikan informasi secara akurat dan berkualitas.
“Kualitas informasi inilah yang merupakan tuntutan etis dan moral penyajian media massa. Oleh karena itu berkaitan dengan Pemilukada tentunya ada berbagai potensi konflik yang harus diatasi,” lanjut Sapulette.
Dengan begitu, Sapulette berharap, dari sosialisasi ini semua unsur penyelenggara, Pemilukada Pemerintah, dan stakeholder, termasuk kita semua yang hadir di hari ini dapat memastikan bahwa pesta demokrasi serentak lima tahunan ini menjadi Pemilukada yang demokratis.
“Saya berharap, berbeda pilihan adalah hal yang biasa dalam negara demokrasi namun persatuan dan kesatuan serta hidup bersama dalam bingkai persaudaraan harus tetap dijaga,” tutup Sapulette. (EVA)