AMBON(info-ambon.com)-Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menggagas seminar besar tentang kebencanaan yang diberi judul Ambon Wake Up Call (peringatan dini) untuk Bencana.
Berbagai pakar tentang kebencanaan akan hadir di Ambon membahas secara ilmiah kondisi Ambon terkait bencana gempa yang terjadi belakangan ini.
Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, Rabu (13/11/2019) sampaikan, pihaknya beserta instansi teknis di jajaran Pemkot Ambon telah melakukan pertemuan dengan para pakar gempa dari Universitas Pattimura (Unpatti), Institut Teknologi Bandung (ITB), LIPI kemudian dari Badan Geologo, BNPB dan BMKG ditambah dengan beberapa pakar dan juga konsultan dari Bapennas dan sudah menyepakati pelaksanaan seminar tersebut.
Walikota sebutkan, dalam pertemuan terbatas tersebut, dirinya sudah memaparkan kondisi terakhir di Ambon terkait dengan kondisi kebencanaan khususnya gempa bumi. ”Dan kita sudah sepakat antara tim Pemkot Ambon dan para pakar tersebut, untuk tanggal 2 Desember 2019, kita akan membuat sosialisasi secara teknis tentang masalah kegempaan di Ambon dan seluruh pakar itu akan jadi pembicara,’’ kata Walikota.
Ditambahkan, pihaknya akan mengundang seluruh lapisan masyarakat untuk terlibat dan mendengar paparan dari para pakar untuk menambah pengetahuan terkait kondisi yang ada di Ambon tersebut.
‘’Seluruh pakar akan berbicara dan diharapkan seluruh komponen yang terlibat itu, sebanyak mungkin kita libatkan, untuk mendengar dari sumber pertama, apakah itu dari sejarah kegempaan di Maluku, dampaknya bagaimana dan langkah antisipasi bagaimana serta bagaimana cara menghadapi gempa yang berdampak terhadap tsunami,’’ jelasnya.
Walikota melanjutkan, stakeholder yang diharap hadir itu mengikuti seminar itu yakni pejabat eselon II, III dan IV di lingkup Pemkot Ambon, pejabat Pemprov Maluku eselon II dan III, para raja, lurah kades, RT/RW kemudian para kepala sekolah TK, SD, SMP dan SMA, kemudian yang mewakili semua kampus di Ambon, para Pendeta Jemaat dan Imam Masjid, TNI-Polri, kemudian juga itu DPRD dan pimpinan parpol, kemudian instansi vertical, organisasi kemasyarakatan.
Karena ini berbicara Ambon namun mencakup beberapa wilayah di Maluku, maka pihaknya juga akan menghadirkan juga perwakilan pengungsi, juga libatkan Pemkab Maluku Tengah dan seluruh kepala daerah di Maluku dan unsure terkait yakni Bapedda dan Dinas Sosial. ‘’Kita berharap dengan kegiatan ini, bisa membantu warga Maluku untuk kebencanaan,’’ tandasnya.
Gubernur Maluku, Murad Ismail direncanakan membuka kegiatan ini, dan yang akan menjadi keynote speaker yakni Prof. Yan Sopaheluwakan salah satu peneliti senior LIPI. Seminar itu, tambahnya para pakar akan menyajikan data dan tidak lagi diskusi, sehingga semua orang akan mengetahui dimana itu posisi Ambon dan Maluku terkait kondisi gempa ini.
Saat kegiatan itu juga, BPBD Kota Ambon akan membagikan stiker atau tanda pengenal untuk peserta guna ditempelkan pada rumah masing-masing sebagai tanda bahwa mereka sudah mengikuti sosialisasi terkait gempa, sebab dalam program kota ini kedepan, semua rumah di Ambon wajib ikut kegiatan seperti ini.
Sesuai rencana, para pembicara di acara Ambon Wake Up Call untuk Bencana tanggal 2 Desember tersebut yakni pakar dari Unpatti, ITB, BNPB, Badan Geologi, BMKG RI, LIPI juga konsultan dari Bapennas RI. (HMS/IA-PJ)