AMBON (info-ambon.com)- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon, Pieter Leuwol menyatakan, direncanakan pekan depan, pedagang yang ada di Pasar Mardika akan di relokasikan di pasar yang telah disiapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Ada tiga lokasi yang telah disediakan yakni di Pasar Apung, Pasar Ole-Ole Tantui, dan Pasar Transit Passo. “Ini kan 3 lokasi berbeda di pasar apung, pasar ole-ole dan passo. Dan relokasi tidak dilakukan secara serentak, relokasi akan di mulai untuk sembako dulu karena banyak,”jelasnya kepada wartawan di Pasar Mardika Kota Ambon, Kamis (11/6/2020).
Diungkapkan, kemungkinan besar pihaknya akan merelokasi pedagang yang ada di Pasar Mardika pada pekan depan. Dan saat ini pihaknya sedang melaksanakan undian bagi pedagang yang ada terkait dengan lokasi yang akan ditempati nantinya. “Ini kan kita sementara dalam proses pengundian dan kita target itu hari sabtu selesai tapi di lapangan ini kan kadang dia berubah,” ujar Leuwol.
Pihaknya berharap pada hari Sabtu mendatang seluruh proses pengundian dapat selesai dengan baik sehingga rencana relokasi pada minggu depan dapat dilaksanakan sesuai rencana. “Jadi mudah-mudahan hari sabtu bisa selesai berarti hari senin atau selasa itu kita sudah mulai relokasi,” tuturnya. Dikatakan, untuk pengundian sendiri pihaknya terbagi dalam 3 tim yang masing-masing timnya terdiri dari indag, satpol pp maupun pihak kepolisian. “Kita sudah bagi 3 tim jadi tim itu indag, pol pp, kepolisian jadi semua transparansi,” tambahnya.
Ditambahkan, untuk memindahkan terlebih dahulu pedagang yang menjual sembako yang nantinya berlokasi di Pasar Transit Passo. “Jadi kita bertahap nanti kita atur jadwalnya. Jadi nanti sembako, jadi kalau memang kita jadi relokasi senin atau selasa depan itu sembako nanti di passo,” terangnya.
Untuk relokasi pedagang, akuinya, jumlah kios yang disediakan tidak mencukupi untuk seluruh pedagang yang ada. Namun, pedagang yang ada akan disesuaikan dengan kondisi lapangan di pasar yang telah di sediakan. “Jadi kemungkinan tidak cukup tapi kita prioritaskan untuk pedagang yang sudah punya kios kalau pedagang yang punya lapak itu kita sesuaikan dengan kondisi disana,” ungkapnya. (IA-EVA)