TIAKUR(info-ambon.com)-Setelah resmi dilantik pada 29 Mei 2019, Bupati Maluku Barat Daya (MBD), Benyamin Th. Noach, S.T langsung bergerak cepat mengambil langkah untuk membenahi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan Publik (Yanlik) kepada masyarakat. Hal ini dibuktikan Noach pada senin 24 Juni 2019 lalu dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa lokasi sekaligus.
Didampingi Sekda MBD dan pimpinan OPD terkait, Bupati Noach mengunjungi sejumlah tempat, antara lain Desa Wakarleli, Desa Pati, Dinas Pendidikan Kebudayaan serta meninjau Gudang Obat di Tiakur.
Menurutnya, kunjungan ini dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung permasalahan yang terjadi di lapangan atas sejumlah informasi atau laporan yang diterimanya terkait dengan pelayanan dasar di Kabupaten MBD, utamanya pelayanan pendidikan dan kesehatan.
Rombongan Bupati terlebih dahulu mengunjungi Desa Wakarleli, dengan didampingi Kades Wakarleli, Marnex. B. Tanodi, S.Pd berkeliling desa Wakarleli, selain bertemu dan menyapa secara langsung warga masyarakat Wakarleli, kunjungan Bupati ini juga bertujuan untuk mendengar aspirasi dari masyarakat dan pemerintah desa Wakarleli secara langsung tentang perkembangan pembangunan dan pelayanan masyarakat.
Dalam pertemuan tersebut, dihadapan Bupati dan rombongan, Kades Wakarleli, Marnex. B. Tanodi, menyampaikan aspirasi masyarakat kepada Bupati MBD, terkait jalan aspal, serta jalan lingkungan desa. Dan hal itu langsung direspon positif oleh Bupati Noach.
“Sudah pasti katong akan memperhatikan betul permintaan di awal tadi, memang anggaran pembangunan terbatas, tapi pasti katong perhatikan”, demikian tanggapan bupati atas permintaan warga yang disampaikan lewat Kades Wakarleli.
Selanjutnya dari Wakarleli, rombongan Bupati meninjau gudang obat Dinas Kesehatan MBD di Tiakur. Peninjauan ini dilakukan Bupati sebagai respon cepat atas informasi laporan masyarakat tentang kekurangan atau kelangkaan obat di sejumlah puskesmas (pustu/puskesmas pembantu) di sejumlah kecamatan utamanya kecamatan yang jauh dari ibukota kabupaten.
Dalam peninjauan ke gudang obat ini, Bupati mendengar laporan dari Kadis Kesehatan MBD tentang ketersediaan obat dan fasilitas pendukung lainnya. Dilaporkan bahwa ketersediaan obat masih cukup dan didistribusikan 3 bulan sekali ke puskesmas yang jauh dari ibukota kabupaten, sedangkan ke puskesmas yang di sekitar atau dekat dengan kota kabupaten didistribusikan 6 bulan sekali serta perlu adanya peningkatan fasilitas gudang obat karena fasilitas yang ada saat ini masih belum memadai.
Dari gudang obat Tiakur, Bupati dan rombongan bertolak mengunjungi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten MBD. Dalam arahannya, Bupati menyampaikan 2 hal penting kepada Guru Kontrak dan ASN yang hadir bahwa pemerintah daerah akan menata ulang penempatan guru di sekolah-sekolah agar penyebarannya merata di semua wilayah Kabupaten MBD sehingga tidak terjadi kelebihan guru di satu wilayah tertentu sedangkan di wilayah lain masih kekurangan.
Selanjutnya bahwa pemerintah daerah terus mendorong untuk memajukan Kebudayaan di MBD, khsususnya kearifan budaya lokal misalnya kerajinan khas MBD seperti kain tenun dan anyaman agar tetap dilestarikan sehingga ciri khas itu tidak hilang dan tidak diklaim oleh pihak lain sebagai hak kekayaan budaya mereka.
Atas kunjungan tersebut Bupati berencana akan secepat mungkin melakukan evaluasi kinerja terhadap seluruh jajaran OPD di kabupaten MBD. (HS/PJ)