MASOHI (info-ambon.com)-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku menggandeng Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tengah dalam hal ini Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menggelar Business Matching Pembiayaan UMKM program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), dengan melibatkan 50 pelaku usaha di Kabupaten Maluku Tengah, kegiatan yang berlangsung di Pelataran Pasar Binaya Masohi, Minggu (17/11/2019).
Kepala OJK Provinsi Maluku, Bambang Hermanto menyatakan, kegiatan ini memang perlu dilakukan untuk mengedukasi dan melindungi konsumen di Maluku khususnya di Kabupaten Maluku tengah. Tentunya akan erat kaitannya dengan masyarakat yang ada di pelosok daerah khususnya di Indonesia Timur, khususnya di Maluku masih banyak daerah yang terlayani dengan baik akses keuangannya.
“Bussines matching merupakan salah satu amanah Undang-Undang agar para UMKM di daerah ini juga mengerti dan memahami produk jasa keuangan lewat business matching ini,” sebutnya. Dijelaskan, produk simpanan ada pula produk pelaku usaha, pelaksanaan business matching sangat penting, karena banyak masyarakat yang tertipu dengan investasi bodong yang di tawarkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
“Kami menginginkan sumber pendanaan yang diakses para UMKM dapat mengakses dari sumber jasa keuangan formal, seperti Bank Maluku dan Maluku Utara disini,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya berusaha masuk melakui TPKAD sehingga masyarakat terlayani dengan baik. “Program ini khusus yang ingin ditujukan kepada masyarakat di Kabupaten Maluku Tengah terkait dengan perkembangan UMKM, kita siap karena tugas kami bersama pemerintah untuk mengembangkan perekenomian di daerah,” harapnya.
Semantara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Maluku Tengah, B. Bazir menegaskan, tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran menjadi kendala dalam pembangunan di Pemkab Maluku Tengah, sehingga kemampuan dan pemahaman terhadap persoalan-persoalan dalam usaha koperasi dan UMKM.
“Kondisi seperti ini dapat berpengaruh pada kehidupan sosial dan budaya masyarakat di sini, mempunyai kekuatan sebagai modal karena letak geogragis Maluku Tengah sebagai pintu masuk perekonomian,” tandasnya.
Diakui, pembangunan usaha koperasi dan UMKM diarahkan memperkuat perekonomian struktur daerah serta memanfaatkan peluang dari permodalan, bahkan menfasilitasi upaya peningkatan produktivitas daerah dan pendapatan masyarakat dalam pemerataan peningkatan daya beli dan lapangan pekerjaan.
“Kegiatan business matching yang di gelar dharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan tentang akses perluasan keuangan bagi para pelaku UMKM dan dapat bermanfaat sekaligus meningkatkan perekonomian di Pemkab Maluku Tengah,” harap Bazir.(EVA)