AMBON (info-ambon.com)-Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen (EPK) Otoritas Jasa Keuangan, Tirta Segara memberikan apresiasi kepada Gubernur Provinsi Maluku, atas dukungan yang diberikan, khususnya dalam pelaksanaan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2020.
Dikatakan, ditengah pemerintah di seluruh dunia masih berperang melawan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), berbagai kebijakan telah dilakukan Pemerintah, mulai dari aturan untuk membatasi penyebaran COVID-19, sampai dengan kebijakan untuk menggerakkan kembali roda perekonomian.
“Saya yakin bahwa ketersediaan produk dan layanan keuangan yang accessible (mudah diakses/dijangkau – misalnya melalui online atau digital), flexible (tidak kaku), dan affordable (biayanya rendah) sangat diperlukan agar seluruh lapisan masyarakat, termasuk yang selama ini belum tersentuh oleh layanan keuangan, tetap dapat melakukan kegiatan ekonomi,” jelas dia melalui sambutan virtual, Selasa (20/10/2020).
Oleh karena itu, lanjutnya, OJK bersama dengan Kementerian/Lembaga dan industri Jasa Keuangan, kembali mengadakan BIK yang dilaksanakan setiap Bulan Oktober. Pada tahun ini, BIK 2020 mengambil tema “Satukan Aksi Keuangan Inklusif untuk Indonesia Maju (AKSESSKU)”, dengan fokus utama untuk mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), termasuk meningkatkan pemahaman keuangan masyarakat, serta mengakselerasi penggunaan produk dan layanan keuangan.
Dengan BIK 2020, diharapkan dukungan dari seluruh stakeholders untuk meningkatkan keuangan inklusif akan semakin kuat, diiringi dengan kepercayaan konsumen terhadap produk dan layanan keuangan yang semakin kokoh.
Hal ini tentunya akan memberikan dampak yang positif, khususnya dalam mendorong peningkatan akses keuangan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Kami menyakini, hal ini dapat mendukung target keuangan inklusif sebesar 90% pada akhir tahun 2024, sesuai arahan Bapak Presiden RI.
Kegiatan BIK 2020, dilakukan mulai tanggal 1 Oktober 2020 sampai dengan 3 November 2020, secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. BIK dilaksanakan dengan berbagai kegiatan literasi dan inklusi keuangan serta perlindungan konsumen, yang melibatkan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, IJK, dan e-commerce.
Dengan mempertimbangkan kondisi pandemi, BIK 2020 dilakukan secara virtual. Dalam kaitan ini salah satu kegiatan yang sangat menarik adalah Virtual Expo BIK 2020 yang dapat Bapak/Ibu akses melalui website : www.bik2020.id.
“Untuk itu, kami telah menyediakan website BIK sebagai sarana bagi LJK, penyedia platform e-commerce dan Kementerian/Lembaga untuk mempublikasikan berbagai promosi produk maupun kegiatan lain secara masif, sehingga dapat memudahkan masyarakat untuk tetap mendapatkan akses keuangan pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Website tersebut juga telah dilengkapi dengan berbagai fitur seperti BIK virtual booth exhibition, BIK teater, BIK stage dan BIK showbiz,”jelas Tirta.
Sementara itu, Gubernur Maluku, Murad Ismail menambahkan kegiatan bussines matching sebagai puncak bulan inkslusi keuangan yang difasilitasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku.
Adapun wabah COVID-19 yang masih berlansung hingga saat ini mengakibatkan ekonomi global terkontrasksi, meskipun cukup ekonomi yang masih terjadi pada pembatasan sosial yang menekan sektor jasa keuangan.
“OJK bersama industri jasa keuangan telah menetapkan beberapa program untuk meningkatkan akses keuangan masyarakat, dan menjalankan pertumbuhan ekonomi nasional melalui bulan inklusi keuangan.
Dijelaskan, inklusi keuangan memiliki peranan penting dan strategis, sehingga diharapkan dapat menjadi solusi untuk mempercepat pemulihan keuangan akibat COVID-19
“Melalui bulan inklusi keuangan, saya sampaikan beberapa pesan yakni berusaha untuk tetap budaya menabung diberbagai industri jasa keuangan, membuka akses keuangan untuk seluruh jasa keuangan, membuka tabungan rekening, pemberian kredit layanan keuangan, tingkatkan pemahaman masyarakat terhadap kredit layanan keuangan, dan mengoptimalkan program-program jasa keuangan antara lain Simpanan Pelajar (Simpel), satu rekening satu pelajar (Kejar), layanan keuangan tanpa kantor (laku pandai), bank mikro layanan keuangan digital, dan usaha mikro,”harapnya.(EVA)