AMBON (info-ambon.com)- Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku Januari 2024 sebesar 105,15 atau turun 0,67 persen dibanding Desember 2023 yang tercatat 105,86.
“Penurunan NTP disebabkan oleh indeks harga hasil produksi pertanian (It) yang tercatat naik sebesar 0,31 persen, dan peningkatan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang tercatat sebesar 0,99 persen,” kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia, Senin (5/2/2023)
Dijelaskan, penurunan NTP pada Januari 2024 disumbangkan oleh menurunnya NTP pada tiga subsektor, yaitu subsektor tanaman hortikultura (-1,03 persen), subsektor tanaman perkebunan rakyat (-0,15 persen) dan subsektor peternakan (-0,18 persen).
Sedangkan dua subsektor lainnya mengalami peningkatan NTP yaitu subsektor tanaman pangan 1,75 persen dan subsektor perikanan 1,56 persen.
Selanjutnya, pada Januari 2024 terjadi peningkatan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 1,08 persen. Peningkatan IKRT ini disebabkan oleh naiknya IKRT pada 7 (tujuh) kelompok pengeluaran, tertinggi yaitu kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau 1,52 persen, dan terendah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,38 persen.
“Sementara itu 4 kelompok pengeluaran mengalami penurunan IKRT yaitu, kelompok pakaian dan alas kaki (-0,34 persen); kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar lainnya (-0,13 persen); kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan (-0,06 persen); dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya (-0,04 persen),” rincinya.
Ditambahkan, 10 komoditas yang mengalami peningkatan harga sekaligus memberikan andil terbesar terhadap peningkatan IKRT di Maluku yaitu beras, ikan layang, bawang merah, ikan tembang, rokok kretek filter, gula pasir, bawang putih, tomat buah, ikan tongkol dan kangkung. (EVA)