AMBON (info-ambon.com)- Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di 42 kecamatan di Provinsi Maluku pada April 2024, diketahui bahwa NTP Provinsi Maluku secara rata-rata mengalami peningkatan sebesar 2,07 persen dibanding Maret 2024, atau naik dari 103,40 pada Maret 2024 menjadi 105,55 pada April 2024.
Peningkatan NTP disebabkan oleh indeks harga hasil produksi pertanian (It) yang tercatat meningkat sebesar 2,21 persen dan peningkatan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang sebesar 0,14 persen.
“Peningkatan NTP pada April 2024 disumbangkan oleh meningkatnya NTP pada empat subsektor, yaitu subsektor hortikultura (3,28 persen), subsektor tanaman perkebunan rakyat (3,13 persen), subsektor peternakan (1,20 persen) dan subsektor perikanan (1,23 persen). Sedangkan satu subsektor lainnya mengalami penurunan NTP yaitu subsektor tanaman pangan (-0,24 persen),” kata Kepala BPS Maluku, Maritje Pattiwaellapia kepada wartawan di Ambon, Kamis (3/5/2024).
Dijelaskan, indeks harga yang Diterima oleh Petani (It) dari kelima subsektor menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan oleh petani. Indeks harga yang diterima oleh petani (It) Provinsi Maluku pada April 2024 sebesar 125,60 atau naik sebesar 2,21 persen dibanding It Maret 2024 yang tercatat sebesar 122,88.
“Empat subsektor mengalami peningkatan It, sedangkan satu subsektor lainnya mengalami penurunan It. Peningkatan It tertinggi disumbangkan oleh subsektor hortikultura yaitu sebesar 3,37 persen,” terang Pattiwaellapia.
Selain itu, lanjut dia, melalui Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.
“Pada April 2024, Ib Provinsi Maluku tercatat sebesar 119,00 atau mengalami peningkatan sebesar 0,14 persen dibandingkan Maret 2024 yang besarnya 118,84. Jika dilihat per subsektor, seluruh
subsektor mengalami peningkatan Ib. Peningkatan Ib tertinggi disumbangkan oleh subsektor perikanan sebesar 0,45 persen,” tutup Pattiwaellapia. (EVA)