Nama Gubernur Maluku Disebut Dalam Pungli Pedagang Pasar Mardika, Tunny: Saya Minta Maaf

Azis Tunny: Murni hutang piutang.

AMBON (info-ambon.com)-Nama Gubernur Maluku, Murad Ismail, disebut terkait Pungutan Liar (Pungli) dari pedagang Pasar Mardika kota Ambon, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Maluku, Azis Tuny, meminta maaf. Yang mana, nama Gubernur disebut dalam rekaman suara berdurasi 16, 26 menit antara Patrick Papilaya dan ketua Asosiasi Pasar Mardika Ambon (APMA) Alham Valeo pada sepekan lalu.

“Berurusan dengan hal-hal seperti ini, beliau (Gubernur) itu orang baik, oleh karena itu, saya minta maaf karena masalah pribadi, kemudian nama beliau terbawa-bawa,” katanya kepada wartawan di Ambon, Selasa (13/9/2022).

Dikatakan, terkait persoalan tersebut dimana dirinya disebut meminta uang dari pedagang membawa nama Gubernur Maluku, adalah tidak benar. “Saya perlu mengklarifikasi bahwa, persoalan yang pertama adalah, persoalan yang terjadi sebagaimana yang diberitakan itu murni adalah persoalan hutang-piutang antara saya dan Alham, tidak ada yang namanya pemungutan liar,”tegas Tunny.

Menurut Azis, sebagaimana dengan pemberitaan luas menyangkut dirinya selama sepekan terakhir, itu semua tidak ada urusan dengan Gubernur Maluku, ataupun berhubungan dengan HIPMI Maluku. “Ini murni urusan hutang-piutang antara saya dan saudara Alham. Ini urusan pribadi. Sebenarnya tidak etis urusan pribadi di bawah ke ranah publik,”tegasnya.

Selain itu, kemudian opini yang berkembang ini kan bagi saya, banyak yang dipelintir kemudian banyak yang dibelokan seakan-akan saya melakukan Pungli di Pasar Mardika, padahal tidak sama sekali. Itu semua urusan pribadi,” akui dia.

Diakui, apa yang terjadi memang benar dirinya menerima uang dari Alham, tapi itu dalam urusan bisnis sebagai seorang pengusaha, dan tidak ada sangkut-paut dengan HIPMI dan Gubernur. “Sebagai pengusaha, namanya hutang-piutang itu biasa, kita kalau melakukan pekerjaan konstruksi, dan desainnya kekurangan modal biasanya kita pasti butuh tambahan dana, bisa ke bank bisa juga ke relasi terdekat,”paparnya.

Ditegaskan, isu-isu yang berkembang di publik sesuai rekaman 16 detik lebih itu, sejatinya telah diplintir untuk membunuh karakternya. “Karena ketika saya melakukan itu, semua bersifat pribadi. Sebab selama urusan pekerjaan saya tidak membawa nama HIPMI, sehingga sekali lagi perlu saya klarifikasi baik HIPMI maupun Gubernur tidak ada dalam urusan ini. itu murni urusan pribadi,”tandasnya.

Untuk diketahui, publik Maluku pekan kemarin dihebohkan dengan rekaman suara berdurasi 16,26 menit yang menyebutkan Ketua HIPMI Maluku, Azis Tuny menagih uang sebesar Rp 150 juta dari pedagang untuk disetor ke Gubernur Maluku, Murad Ismail. Dalam rekaman percakapan yang telah tersebar luas melalui Whatsapp itu, Alham mengaku kepada Patrick bahwa dirinya telah menyerahkan uang ratusan juta rupiah untuk disetor kepada Gubernur. Uang senilai ratusan juta itu, diberikan Alham kepada Azis sebagai bentuk ucapan terimakasih kepada Gubernur Maluku, lantaran telah memberikan ijin pembangunan sejumlah lapak diatas trotoar (sekitar Mardika). (EVA)

Exit mobile version