Musik, Ikan, Damai Dibawa Kota Ambon ke Semarang

Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, SH.

AMBON(info-ambon.com)- Dengar musik, diselingi dengan makan ikan, maka pasti hati terasa damai. Ternyata itu bukan naras untuk menggambarkan judul berita diatas, nama music, ikan dan damai, menjadi ikon yang dibawa kota Ambon ke Semarang, Jawa Tengah. Apa maksud?

Ternyata Musik, Ikan dan Damai yang adalah 3 keunggulan yang menjadi prioritas pembangunan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon saat ini, akan ditampilkan pada ajang Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XIV Asosiasi Pemerintah Kota seluruh Indonesia (APEKSI) yang akan berlangsung di Semarang, Jawa Tengah 2-6 Juli mendatang. 3 keunggulan tersebut masing-masing, Ambon sebagai Kota Musik, Ambon sebagai Kota Ikan dan Ambon sebagai Kota Damai.

Keunggulan-keunggulan itu, akan diaplikasikan baik melalui busana maupun lokasi stand pameran Kota Ambon. Untuk busana, sudah ada rancangan gaun bermotif musik, ikan dan ikon damai berupa miniature Gong Perdamaian Dunia yang akan dibawakan 3 jujaro Ambon saat pawai budaya yang akan tergelar 3 Juli 2019. Sementara untuk stand pameran, dirancang berbentuk 3 sisi yang masing-masing sisi menggambarkan keunggulan tersebut.

Walikota Ambon, Richard Louhenapessy menandaskan, untuk Rakernas APEKSI di Semarang ini, Ambon akan tampil maksimal. Olehnya, berbagai persiapan sudah dilakukan sejak dini, apakah untuk pawai budaya, stand pameran, city expo maupun pada penampilan kesenian daerah. ‘’Semarang ini adalah salah satu destinasi wisata terbaik di Indonesia dan banyak dikunjungi wisatawan nusantara maupun internasional. Kita akan tampil maksimal, sebagai bagian dari promosi Ambon diajang tersebut,’’ kata Louhenapessy, pecan lalu di Ambon.

Rakernas APEKSI itu sendiri, mengusung tema besar yakni Penguatan Alokasi Anggaran Pemda untuk Mendukung Prefesionalitas Aparatur dan Kemandirian Daerah dan direncanakan dibuka Presiden RI, Joko Widodo pada 3 Juli di Ballroom Hotel PO, Semarang.

Adapun materi yang sudah disusun panitia untuk Rakernas ini meliputi pemaparan tentang Strategi Dana Transfer Daerah Untuk mendukung Profesionalitas dan Kemandirian Keuangan Daerah (disampaikan Oleh Menteri Keuangan RI), Dana Kelurahan Untuk Penguatan Pemerintah Daerah (disampaikan Oleh Menteri Dalam Negeri RI) dan Solusi Penyelesaian Tenaga K-2 Untuk Mendukung Profesionalitas Daerah (Disampaikan Oleh MenPAN RB).

Selain itu, akan pula disampaikan Paparan Komisariat Wilayah I sampai VI APEKSI berupa Laporan Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2018/2019 dan Rencana Kegiatan Tahun 2020; Walikota Ambon selaku Ketua Komwil VI akan menyampaikan paparan pada Rabu, 3 Juli 2019. Selain acara Rakernas juga ada kegiatan lain antara lain, Pawai Budaya (3 Juli), Laddies Program (3 Juli), City Tour (3 Juli), Penanaman Pohon (4 Juli), Smart City Tour (Optional) pada 5 Juli, dan Indonesia City Expo dan Penampilan Kesenian Daerah 3-6 Juli.

Peserta Rakernas dari Kota Ambon yang akan mengikuti kegiatan dimaksud yakni Walikota, Sekretaris Kota (Sekkot), Asisten I dan Sejumlah Pimpinan OPD Terkait. sementara untuk Laddies Program akan diikuti Istri Walikota, Istri Sekretaris Kota dan Kepala DP3AMD. Untuk sesi penanaman pohon, akan diikuti Dinas Pertanian Kota Ambon dan direncanakan pohon yang akan ditanam disana adalah Gayang dan Gandaria.

Selain itu, seluruh Lurah, Raja serta Kepala Desa, akan pula diikutsertakan sebagai peserta Rakernas, karena sesi-sesi yang akan disampaikan pembicara, berkaitan erat dengan tugas dan tanggung jawab mereka dilapangan. Selama kegiatan APEKSI berlangsung tugas-tugas pemerintahan di Kelurahan, Negeri dan Desa maupun OPD dilaksanakan oleh Sekretaris.

Sejumlah pendukung acara juga dilibatkan untuk mengikuti Rakernas APEKSI Semarang tersebut, baik itu Penyanyi, Pemain Band, Paduan Terompet, Hadrat serta para pemain alat musik tradisional maupun Religi khas Maluku.

Lima orang peserta pawai budaya juga akan mengenakan kostum berbagai agama baik Kristen, Islam, Katolik, Hindu dan Budha, dan peserta lainnya menggunakan baniang/kebaya dansa dan nona rok untuk menggambarkan Toleransi antar Umat Beragama dan Budaya Kearifan Lokal yang masih Kuat Melekat di Kota Ambon maupun Provinsi Maluku pada Umumnya. (MCA/PJ)

Exit mobile version