AMBON(info-ambon.com)-Mantan ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Irjen Pol (Purn) Drs Murad Ismai buka suara soal pencopotannya sebagai pimpinan PDIP di Maluku tersebut.
Mantan Komandan Brimob Polri tersebut menegaskan, sebagai seorang mantan prajurit, sejak awal, dirinya bersikap untuk tidak mau dan tidak akan melamar atau mendaftar diri sebagai anggota partai politik manapun.
”Saya hanya bersedia, menerima jabatan sebagai Ketua DPD PDIP Maluku kalau diperintah oleh yang terhormat Ibu Megawati sebagai Ketum PDIP,” sebut Murad dalam keterangan pers yang diterima redaksi info-ambon.com, Kamis (11/5/2023).
Ditambahkannya, menerima tugas dan perintah dari Ibu Megawati untuk menjabat Ketua DPD PDIP Maluku periode 2019-2024 adalah bentuk penghormatan dan penghargaan dirinya kepada Ibu Megawati yang pernah menjabat Wakil Presiden RI dan Presiden RI, sebab pada hakekatnya, semua putra-putri terbaik bangsa yang pernah menjabat sebagai Wapres dan Presiden adalah atasan setiap prajurit, sehingga harus tetap dihargai dan dihormati sampai kapanpun.
Dijelaskannya, sebagai mantan prajurit, dirinya hanya bisa menyatakan siap kalau diperintah oleh atasan dan mantan atasan untuk mengemban setiap tugas dan jabatan yang dipercayakan dan ditugaskan dipundak, termasuk menjabat Ketua DPD PDIP Maluku.
”Sebagai konsekwensinya, saya juga harus selalu siap untuk diberhentikan dari jabatan sebagai Ketua DPD PDIP Maluku oleh Ibu Megawati kapan saja,” tegasnya.
Berkaitan dengan telah dikeluarkannya SK DPP PDIP tentang pemberhentian dirinya selaku Ketua DPD PDIP Maluku, maka dirinya menyatakan siap dan menyampaikan terima kasih kepada Ibu Megawati yang telah menugaskan dirinya memimpin PDIP Maluku sejak Juli 2019 sampai Mei 2023 atau selama 3 tahun sepuluh bulan. (PJ)