AMBON (info-ambon.com)- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Prof. Dr. Ir. Rachmat Pambudy, menyerahkan dokumen masterplan pengembangan dan penataan kawasan Banda Neira kepada Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, Senin, (16/6/2026) di lantai 7 Kantor Gubernur Maluku, Ambon.
Penyerahan masterplan ini menjadi tonggak penting dalam strategi percepatan pembangunan kawasan timur Indonesia.
Dalam sambutannya, Rachmat menekankan pentingnya pembangunan berbasis daerah sebagai fondasi pembangunan nasional.
“Pembangunan nasional hanya akan berhasil jika pembangunan daerah berjalan baik. Karena itu, kami menyusun rencana induk ini bersama pemerintah daerah dan masyarakat,” ujar Rachmat.
Menurutnya, kawasan Banda Neira memiliki potensi besar sebagai pusat pertumbuhan baru. Selain kekayaan budaya dan sejarah, Banda juga memiliki potensi kelautan, perikanan, dan pariwisata kelas dunia. Karena itu, kawasan ini ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang menjadi prioritas pembangunan nasional.
“Banda bukan hanya cerita masa lalu Indonesia. Ini adalah living treasure yang bisa menjadi lokomotif pertumbuhan baru di Timur Indonesia,” kata dia.
Masterplan yang disusun Bappenas ini berlaku untuk periode 2025-2045 dan mencakup berbagai aspek pembangunan seperti infrastruktur, ketahanan pangan, energi, lingkungan, serta layanan dasar. Penyusunannya melibatkan para arsitek, urban planner, ahli wilayah kota, hingga spesialis branding kelas internasional.
Rachmat menyebut target pemerintah pusat adalah mendorong kawasan Indonesia Timur berkontribusi 22,4 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada 2029. Untuk itu, Banda Neira akan menjadi salah satu katalis utama.
Sementara itu, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menyambut dokumen ini dengan apresiasi tinggi. Ia menilai penyerahan masterplan ini adalah bentuk nyata sinergi pusat-daerah dalam membangun wilayah kepulauan secara berkelanjutan.
“Banda Neira bukan hanya destinasi wisata. Ia adalah pusat sejarah, budaya, dan ekonomi. Kami berkomitmen mengawal implementasi masterplan ini agar menjadi peta jalan pembangunan berkelanjutan berbasis potensi lokal,” ujar Hendrik.
Ia juga menyampaikan terima kasih atas perhatian dan kunjungan Menteri PPN, yang menurutnya telah menunjukkan komitmen tinggi terhadap kemajuan Maluku sejak awal masa jabatannya.
Rencana induk ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah provinsi, kabupaten, organisasi masyarakat, hingga pelaku usaha, untuk mewujudkan Banda Neira sebagai kawasan unggulan nasional dan ikon pembangunan wilayah timur Indonesia. (EVA)
Discussion about this post