AMBON(info ambon.com)- Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, membuka Rapat Kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku di Maluku City Mall (MCM) Ambon, Senin (5/3/8). Kegiatan ini di hadiri masing-masing perwakilan Kemenag wilayah dari seluruh Kabupaten/Kota, tokoh-tokoh agama.
Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin.-ist-
Pada kesempatan itu juga, dilakukan penandatangan Deklarasi Cinta Damai oleh Plt Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku, Fesal Musaad, Pangdam XVI Pattimura Ambon Mayjen TNI Suko Parnoto, Kapolda Maluku Brigjen Pol Deden Juhara beserta tokoh-tokoh agama lainnya.
Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin meminta seluruh jajaran Kemenag di Maluku meresapi tujuan dasar dari tercetusnya semua program kerja yang dibangun melalui instansi berciri khas Ikhlas Beramal itu, yakni keikhlasan dalam melayani, kebanyakan pemimpin saat ini tidak lagi menjadikan profesinya untuk melayani, melainkan meminta agar dilayani.
“Saya minta ASN Kemenag jangan sampai seperti itu, kita tunjukkan bahwa tugas kita adalah benar-benar ikhlas dalam melayani, bukan dilayani,” katanya.
Raker yang juga ditandai dengan ajang silaturahmi Menteri Agama RI bersama tokoh-tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat diharapkan, selain mampu menjawab kebutuhan masyarakat juga mampu menjaga stabilitas keamanan di Maluku menyambut Pemilihan Gubernur (Pilgub) di tahun 2018.
“Saya tegaskan tokoh-tokoh agama perhatikan jangan sampai ada politisasi agama menyambut tahun politik, esensi utama agama menyebarkan kedamaian, bukan menabur benih-benih konflik,” tegasnya.
Ia mengatakan, agama harusnya dilihat dari dua opsi, luar dan dalam. Dari segi internal agama, perbedaan jelas terlihat dalam peribadatannya sementara dari segi eksternal, esensi semua agama memiliki visi yang sama bahwa kerukunan merupakan kewajiban mutlak dari isi ajaran agama yang dianut oleh seluruh komponen beragama.
“Coba lihat, agama mana yang tidak menghendaki keadilan, kedamaian, pemenuhan hak-hak manusia secara merata. Semua agama mengaminkan hal itu,” terangnya.
Menteri mengharapkan, masyarakat di Maluku semakin sadar dan dewasa menghadapi momen politik di tahun 2018, agar peristiwa kelam yang memakan korban tidak sampai terulang kembali.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Maluku, Fesal Musaad, mengungkapkan, raker ini sekaligus sebagai bahan intropeksi diri untuk menatap lebih jauh tentang proses pembangunan kerukunan yang berjalan selama ini.
Tanggung jawab membina kerukunan, dinilai Kakanwil, dalah tanggung jawab kolektif yang harus dijalankan semua pihak. “Tugas kita bagaimana meningkatkan kerukunan, menjadi mediator perdamaian dikalah pemicu konflik itu lahir,” jelasnya.(IA-EVA)