AMBON (info-ambon.com)- Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku di 3 kabupaten/kota, pada Mei 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 3,21 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,06 pada Mei 2023 menjadi 106,37, hal tersebut jika dibandingkan dengan Mei 2024. Tingkat inflasi m-to-m
sebesar 1,89 persen dan tingkat inflasi y-to-d sebesar 0,69 persen.
“Pada Mei 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) di Provinsi Maluku sebesar 3,21 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,37. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ambon sebesar 4,61 persen dengan IHK sebesar 108,32 dan terendah terjadi di Kabupaten Maluku Tengah sebesar 1,01 persen dengan IHK sebesar 103,07,” kata Kepala BPS Maluku, Kepala Maritje Pattiwaellapia kepada wartawan di kantornya, Senin (3/6/2024).
Dikatakan, Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya 10 indeks kelompok pengeluaran.
“10 Indeks Kelompok pengeluaran yang memicu inflasi yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,56 persen; kelompok kesehatan sebesar 4,50 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restoran sebesar 4,42 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,08 persen; kelompok transportasi sebesar 3,76 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya
sebesar 2,63 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,65 persen; kelompok perumahan, air,
listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,49 persen; kelompok perlengkapan, peralatan
dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,46 persen; dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,08 persen,” terang Pattiwaellapia.
Sementara itu, lanjut Pattiwaellapia, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,15 persen.
“Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Mei 2024, antara lain: beras, tomat, tarif angkutan udara, cabai rawit, bawang putih, bahan bakar rumah tangga,
emas perhiasan, sigaret kretek mesin (SKM), nasi dengan lauk, gula pasir, buncis, pembalut wanita, bawang merah, tarif angkutan laut, kangkung, sigaret kretek tangan (SKT), kopi bubuk, labu siam/jipang, obat dengan resep dan tarif kendaraan roda 4 online,” terang dia.
Selain itu, komoditas
yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: ikan selar/kawalinya, ikan cakalang, pisang, ikan tongkol/komu, ikan kembung/lema, cabai merah, lemon, minuman ringan, hand body lotion, pepaya, sabun mandi cair, telepon seluler, ikan kakap merah, terong, tas sekolah, biskuit, daun melinjo, tepung terigu, ketimun dan sepatu pria.
Bukan hanya itu, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada Mei 2024, antara lain: ikan layang/mumar, ikan selar/kawalinya, ikan tongkol/komu, tarif angkutan
udara, bawang merah, ikan cakalang, tomat, ikan tuna, kangkung, bayam, emas perhiasan, ikan kembung/lema, beras, kacang panjang, tarif kendaraan roda 4 online, sate, sigaret kretek mesin (SKM), daging ayam ras, bakso siap santap dan terong.
“Sedangkan komoditas yang
memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain: pisang, sawi hijau, labu siam/jipang, cabai merah, buncis, talas/keladi, telur ayam ras, susu bubuk, hand body lotion dan bedak.
“Pada Mei 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,56 persen; kelompok transportasi sebesar 0,51 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,33 persen;
kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,32 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,20 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,08 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin
rumah tangga sebesar 0,07 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,06 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,06 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,03 persen,” tutup Pattiwaellapia. (EVA)
Discussion about this post