AMBON (info-ambon.com)-Ekspor Maluku pada Mei 2022 mencapai US$ 7,90 juta berasal dari komoditas non migas. Komoditas non migas dari kelompok ikan dan udang berupa ikan tuna (fresh tuna whole, frozen yellowfin tuna loin, frozen yellowfin tuna saku), udang (vannamei shrimp) dan kepiting bakau (live crab).
“Nilai ekspor Mei naik sekitar 107,62 persen dibandingkan nilai ekspor Maluku bulan April 2022 (US$ 3,80 juta) yang berasal dari komoditas barang non migas yaitu kelompok ikan dan udang serta spareparts untuk mesin lainnya.
Ekspor Maluku Januari–Mei 2022 berasal dari komoditas non migas senilai US$ 14,12. juta berupa ikan tuna (fresh tuna whole, frozen yellowfin tuna loin, frozen yellowfin tuna steak), frozen grouper, red snapper, mackerel, cumi-cumi, ikan kerapu hidup, ikan kakatua, ikan rajabau, udang (vannamei shrimp), kepiting bakau (live crab), gum copal produk alami untuk industri, pala dan bubuk bunga pala (mace powder), minyak kayu putih (eucalyptus oil) serta spareparts untuk mesin lainnya. Perbandingan nilai ekspor Januari–Mei 2022 terhadap periode yang sama tahun 2021 menunjukan peningkatan sekitar 40,91 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Asep Riyadi dalam rilis tertulis yang diterima info-ambon.com, Jumat (1/7/2022).
Dikatakan, Mei 2022 ekspor Maluku dilakukan ke negara anggota ASEAN senilai US$ 0,02 juta ke Singapura. Ekspor dari Maluku ke negara di kawasan Asia lainnya sebesar US$ 7,88 juta yaitu ke Jepang sebesar US$ 0,36 juta dan Tiongkok sebesar US$ 7,52 juta.
“Pada periode Mei 2022 ini, ekspor Maluku juga merambah ke luar kawasan Asia yaitu Australia sebesar US$ 3,42 ribu.
Ekspor terbesar pada periode ini menuju negara Tiongkok. Sementara itu, ekspor ke negara Singapura, Hongkong dan Jepang mengalami penurunan nilai ekspor masing-masing sebesar 99,48, 100,00 dan 23,87 persen dibandingkan April 2022,” jelas Riyadi.
Selain itu, Maluku melakukan ekspor ke Negara anggota ASEAN pada periode Januari – Mei 2022, yang terbesar menuju Singapura senilai US$ 3,14 juta atau mengalami peningkatan 2.220,58 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Pada Kawasan Negara Asia Lainnya yaitu Tiongkok memiliki nilai ekspor tertinggi yang selanjutnya diikuti oleh Jepang.
“Ekspor ke Tiongkok mengalami peningkatan 86,06 persen, dan sebaliknya ekspor ke Jepang mengalami penurunan sebesar 34,04 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Negara tujuan ekspor Maluku pada Januari sampai dengan Mei 2022 didominasi oleh negara Tiongkok dengan andil sebesar 53,50 persen dari total ekspor Maluku,” ujarnya.
Sedangkan, lanjut Riyadi, ekspor Maluku selama bulan Mei 2022 melalui pelabuhan ekspor di Kota Ambon yakni Pelabuhan Yos Sudarso dan Bandara Pattimura.
Pada bulan ini tidak ada ekspor melalui Pelabuhan Tual, Dobo, Bula dan Lirang. Jika dibandingkan dengan bulan April 2022 maka terlihat terjadi peningkatan nilai ekspor pada Pelabuhan Yos Sudarso sekitar 128,18 persen dan sebaliknya Bandara Pattimura mengalami penurunan sekitar 25,82 persen.
“Perbandingan nilai ekspor Maluku periode Januari-Mei 2022 terhadap periode yang sama tahun 2021 menunjukkan peningkatan sebesar 40,91 persen. Peningkatan disebabkan oleh naiknya nilai ekspor yang terjadi di Pelabuhan Yos Sudarso sebesar 64,87 persen. Secara keseluruhan, ekspor Maluku terbesar dilakukan di Pelabuhan Yos Sudarso yakni mencapai 88,80 persen,” pungkas Riyadi. (EVA)