Mei 2019, Nilai Tukar Petani Maluku Turun

Kepala BPS Maluku, Dumangur Hutauruk

AMBON (ambon.com)-Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada bulan Mei 2019 mengalami penurunan sebesar 0,61 persen dibanding April 2019, atau turun dari 100,84 pada April 2019 menjadi 100,22 pada Mei 2019.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Dumanggar Hutahuruk menyampaikan, penurunan terjadi karena sekalpun Indeks harga hasil peoduksi pertanian mengalami peningkatan sebesaar 0,20 persen, namum masih lebih rendah dari peningkatan indeks harga barang dan jasa yang di komsumsi oleh rumah tangga petani maupun untuk keperluan produksi pertanian yang tercatat sebesar 0,82 persen.

“Penurunan NTP terjadi pada Mei 2019 secara berurut di sumbangkan oleh NTP pada subsektor tanaman pangan sebsar 2,24 persen, sub sekto perikanan khusus kelompok perikanan budidaya sebesar 2,17 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,89 persen, dan subsesktor tanaman holtokultura sebesar 0,47 persen,” katanya.

Sedangkan subsektor perikanan mengalami peningkatan NTP tersebut sebesar 1,92 persen yang disumbangkan oleh peningkatan pada kelompok perikanan tangkap sebesar 2,76 persen, diikuti subsektor peternakan sebesar 0,72 persen.

NTP Provinsi Maluku tanpa subsektor perikanan juga mengalami penurunan pada Mei 2019 sebesar 0,94 persen, dibanding April 2019 tercatat sebesar 99,31, jika di bandingkan dengan NTP Nasional  Mei 2019, maka NTP Provinsi Maluku berada 2,39 poin di bawa level NTP Nasional yang tercatat sebesar 102,61.

Sementara indeks yang di terima petani dari kelima subsektor menunjukan fluktuasi harga komuditas pertanian yang di hasilkan petani, indeks yang di terima petani Provinsi Maluku pada Mei 2019 sebesar 136,94 persen atau naik sebesar 0,20 persen dibanding April 2019 yang tercatat sebesar 136,67.

Peningkatan April 2019 disebabkan oleh naiknya It pada 3 subsektor, tertinggi pada subsektor perikanan sebesar 2,98 persen yang di sumbangkan oleh kelompok perikanan tangkap sebesar 3,84 persen, selanjutnya subsektor peternakan sebesar 1,57 persen, dan subsektor tanaman holtikultura sebesar 0,22 persen, sedangkan tanaman pangan mengalami penurunan it sebesar 1,37 persen, di ikuti kelompok perikanan budidaya sebesar 1,22 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,14 persen.(EVA)

Exit mobile version