AMBON (info-ambon.com)- Beredar kabar bahwa masyarakat di wilayah Kota Tual kesulitan mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Minyak Tanah (Mitan) sehingga menimbulkan antrian cukup panjang yang terjadi di sejumlah agen penyalur dan penjual jenis BBM di wilayah tersebut.
Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku menyatakan kesediaan stok sangat mencukupi, supply ke pangkalan-pangkalan Minyak Tanah juga berjalan normal dan lancar sesuai kuota yang diberikan Pemerintah. Namun di beberapa wilayah minyak tanah yang merupakan barang subsidi cepat habis karena ikut dikonsumsi oleh kelompok-kelompok yang tidak berhak menerimanya. Area Manager Communication,
Relation dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun, mengatakan kami harus akui bahwa ini ada pihak-pihak yang juga mengambil kesempatan. Edi Mangun menambahkan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Kepala Dinas Perdagangan Kota Tual, bahwa secara umum kondisi penyaluran di masyarakat Kota Tual masih kondusif.
Hanya di lokasi pangkalan tertentu yang melaporkan adanya peningkatan permintaan, utamanya masyarakat yang dekat dengan pesisir laut. Namun sejatinya, kebutuhan masyarakat tersebut juga tidak begitu banyak. ”Terkait distribusi minyak tanah di Tual dapat kami laporkan untuk penyaluran Minyak Tanah, dalam realisasi bulanan sejak bulan Januari 2022 s/d bulan Juli 2022 berkisar antara 386 KL – 400 KL, pada bulan Agustus 2022 direncanakan penyaluran sebesar 386 KL, relatif sama dengan bulan-bulan sebelumnya. Sampai dengan tanggal 21 Agustus 2022 ini realisasi yang sudah disalurkan sudah mencapai 275 KL atau 71,24 persen kuota bulan Agustus 2022,”terangnya dalam rilis tertulis yang diterima redaksi info-ambon.com, Selasa (23/8/2022).
Dijelaskan, total realisasi penyaluran Minyak Tanah di Kota Tual tahun ini hingga tanggal 21 Agustus 2022 adalah sebesar 3.163 KL atau 63,34 persen dari total kuota tahun 2022 Kota Tual yang diberikan BPH Migas sebesar 4.994 KL Untuk Stok Minyak Tanah di FT Tual: 258 KL, ketahanan stok: 7,2 Hari. Pada tanggal 24 Agustus akan ada kapal supply berikutnya dengan muatan 900 KL Minyak Tanah.
” Untuk ketahanan stok 7,2 hari untuk minyak tanah di tual dan akan tiba kapal pada tanggal 24 Agustus 2022, itu artinya pasokan minyak tanah sangat aman” tegas Mangun.
Dengan begitu, Pertamina meminta kepada warga dan aparat penegak hukum agar ikut memantau distribusi minyak tanah ditengah masyarakat, mengingat minyak tanah merupakan jenis BBM bersubsidi sehingga diharapkan jika ada kecurangan dapat ditindak tegas sesuai dengan aturan yang berlaku. Sebab pihak Pertamina juga menegaskan akan memberi sanksi tegas kepada agen penyalur dan pangkalan yang terlibat kecurangan sehingga menyebabkan warga kesulitan mendapatkan minyak tanah di wilayah tersebut. (EVA)