Manfaatkan Hari Libur, SMA Kristen Passo Gelar Penguatan Karakter Bagi Guru

AMBON (info-ambon.com)-Guru merupakan aktor utama dalam proses pembelajaran. Gurulah yang mempertimbangkan strategi pembelajaran yang efektif untuk diterapkan.

Dimana, Guru merupakan sentral dalam proses belajar mengajar, dan guru memiliki peran utama dalam membangun kepribadian siswa. Sehingga, mereka dapat berperilaku dengan berpedoman pada hati nurani, berpenampilan tulus, peduli terhadap penegakan etika sosial. Selain itu, figur guru juga menjadi sosok yang memiliki apresiasi tinggi terhadap masalah kemanusiaan, kejujuran, demokratisasi, toleransi, perdamaian kehidupan, dan dapat tanggap terhadap segala permasalahan yang dihadapi masyarakat dan bangsa.

Dengan begitu, Guru-guru SMA Kristen Passo memanfaatkan hari libur dengan penuh semangat berpadu rasa dan semangat mengikuti Penguatan Karakter Guru yang digelar dua hari berturut-turut, 12-13 Maret 2024.

Kegiatan tersebut diikuti oleh kepala sekolah, semua guru dan tata usaha SMA Kristen Passo

Saat membuka kegiatan penguatan karakter Guru, Ketua Cabang-YPPK DR. J.B. Sitanala Cabang Pulau Ambon Timur, Pendeta Odhy Ririmase, S.Th menyampaikan harapan yang besar bagi para guru; sebab sangat mudah mewujudkan karakter siswa jika hal dimaksud telah dimiliki oleh guru.

“Guru adalah teladan sehingga penting untuk terus siuman dan menguatkan apa yang sudah dimiliki,” kata Ririmasse, Rabu (13/3/2024).

Untuk rangkaian kegiatan, hari pertama diisi dengan materi Internalisasi Identitas SMA Kristen Passo yang disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Pusat YPPK DR. J.B. Sitanala-Dr. S. Singerin, M.Pd. Dari materi disesi pertama peserta diharapkan mampu memaknai diri sebagai guru yang mengabdi dan melayani di SMA Kristen Passo dengan mengenal sejarah, makna logo dari YPPK, budaya dan spirit organisasi yang dimiliki serta arah pengembangan YPPK DR. J.B. Sitanala.

Pada sesi kedua disajikan secara panel oleh Pendeta I.Z. Sapulette, M.Si-Sekretaris Umum Sinode GPM dan Dra. E. Laturiuw,M.Si-Kepala Sekolah SMA Kristen LPPKM Ambon. Kedua pemateri mengupas materi Who Am I? Aku dan SMA Kristen Passo yang dikaji secara teologis dan profesionalitas guru dengan capaian materi yakni; peserta diharapkan dapat memahami dan mengaktualisasikan paggilan sebagai guru Kristen, memaknai spiritualitas melayani di Lembaga Pendidikan dan terus termotivasi mengembangkan model kompetensi guru.

Di hari ke-2, para guru membuka sesi dengan meditasi dan perenungan, menggali meaning of life sebagai pendidik, pengajar, orang tua dan sahabat bagi para siswa dan sesama guru. Pendeta R. Talabessy/Parera-SekDep PTPU Sinode GPM memandu proses meditasi dan didampingi oleh Pendeta Olivia Pattiwalapia.

Sesi ke-2 dilanjutkan bersama Pendeta Olivia dan Pendeta Erik Halatu. Dengan rekreasi yang mengarahkan para peserta untuk menemukan aktualisasi diri sebagai komunitas SMA Kristen Passo lewat yel-yel, jingel dan senam kreasi. Tentunya out put dari rekreasi akan ditindaklanjuti dalam aktivitas persekolahan bersama para siswa. Kegiatan diakhiri dengan outbond yang menumbuhkan kerjasama tim, kepedulian, kreatifitas dan inovasi.

Dalam penutupan kegiatan semua peserta memberi evaluasi dengan ungkapan perasaan happy, asik, menyenangkan dan luar biasa. Ungkapan hati tersebut menunjukan spirit yang didapat dari dua hari kegiatan.

Peserta pun masing-masing menuangkan rencana tindak lanjut yang harus dilakukan oleh guru tetapi juga dilakukan bersama siswa kelak. Tak ada kata terlambat, ya spirit itu yang akan digaungkan untuk mendorong diri, menjadi motivator bagi siswa sehingga panggilan sebagai Sekolah Penggerak dan Sekolah Model GPM akan benar-benar diwujudkan, dan membias bagi kemajuan bersama. Teruslah melayani para guru SMA Kristen Passo, sebab Sang Guru Agung telah memberi teladan yang harus terus dihidupkan. (EVA)

Exit mobile version