Lorong Tahu Mardika Terbakar, 1 Korban meninggal dan 1 Dilarikan ke RS

Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, Kapolresta Kombes Raja Arthur Simamora, Sekot Ambon, Agus Ririmasse dan seluruh pimpinan OPD, meninjau lokasi kebakaran, Jumat.-EVA-

AMBON (info-ambon.com)- Kebakaran terjadi di pasar Mardika, dan kawasan padat pendudukan disekitar lorong pabrik tahu, Kelurahan Rijali, Kecamatan Sirimau, Ambon. Kebakaran hebat itu terjadi sekira pukul 04.30 WIT, Jumat pagi. Ratusan kios, lapak hingga rumah warga hangus. Puluhan mobil pemadam berjibaku untuk menjinakan api.

Api baru dipadamkan sekira pukul 08.00 WIT. Lapak, kios dan rumah penduduk yang mayoritas berasal dari bahan mudah terbakar ditambah akses masuk mobil pemadam alami kesulitan akibat warga tumpah ruah kejalanan membuat api leluasa menghanguskan kawasan tersebut. Penyebab kebakaran belum diketahui pasti. Namun dalam peristiwa itu membuat Efer Masela, salah satu warga meninggal dunia. Sedangkan satu warga lainnya alami luka bakar dan kini sudah mendapat perawatan intensif di RS Bhayangkara.

Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Melkias Wattimena bersama Kapolresta Kombes Raja Arthur Simamora, Sekertaris Kota (Sekot) Ambon, Agus Ririmasse dan seluruh pimpinan OPD, meninjau lokasi kebakaran itu. “Terjadi kebakaran sekira pukul 04.30 pagi tadi. Sampai dengan saat ini kondisi api sudah tertangani, sudah tidak lagi menjadi ancaman. Sementara ini korban meninggal 1 dan korban terbakar 1 orang. Untuk lapak, kios dan rumah itu sementara kurang lebih 150 buah,”kata dia, kepada wartawan disela-sela peninjauan itu.

Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) berupaya untuk melakukan tanggap darurat terhadap korban yang terdampak peristiwa kebakaran. “Kita tentu berharap dengan penanganan cepat maka seluruh masyarakat yang terdampak ini bisa tertangani secara baik. Baik tempat tinggalnya kesehatannya, makanannya dan sebagainya,” ujarnya.

Dikatakan, Pemkot masih terus melakukan pendataan guna memastikan jumlah korban dari peristiwa tersebut. “Kita masih data, dan disamping mendata kita langsung menetapkan tanggap darurat peristiwa kebakaran. Yang ada itu sipatnya sementara,” tegasnya. Wattimena menegaskan, pihaknya tidak lamban dalam upaya pemadaman api, melainkan karena akses masuk menuju lokasi agak susah akibat terhalang oleh warga.

“Kita tidak lambat hanya saja karena akses masuk kelokasi kebakaran ini sedikit alami kesulitan,” ujarnya. Ditambahkan, pihaknya akan segera membangun tenda dilokasi kebakaran untuk menangani korban dari musibah tersebut. “Tugas kita yang paling utama adalah menangani korban-korban yang ada. pengunsian dilokasi,” tandasnya. (EVA)

Exit mobile version