AMBON (info-ambon.com)-Bencana tanah longsor yang terjadi di Kota Ambon, Maluku, Rabu (2/7/2025) dini hari, menyebabkan satu orang meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka berat.
Peristiwa tersebut terjadi di kawasan Desa Galala, RT 05/RW 02, Kecamatan Sirimau, sekitar pukul 03.30 WIT, menyusul hujan deras dengan intensitas tinggi yang melanda kota dalam beberapa hari terakhir.
Hingga saat ini, identitas korban meninggal dunia belum diketahui. Sementara dua korban luka telah dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Tantui untuk mendapatkan perawatan medis.
Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, menyampaikan keprihatinannya atas insiden tersebut dan mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban.
“Kita prihatin karena kondisi hujan terus turun dengan intensitas tinggi. Pemerintah kota (Pemkot) Ambon menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya korban jiwa,” kata Bodewin kepada wartawan di Ambon, Rabu, (1/7/2025).
Menurut Bodewin, tanah longsor yang terjadi sulit diprediksi karena disebabkan oleh runtuhnya badan gunung secara tiba-tiba. Meski begitu, ia menekankan pentingnya menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya terkait pembangunan permukiman.
“Kita berharap bencana seperti tanah longsor bisa memberi gambaran pentingnya tertib pembangunan di Kota Ambon. Saya minta siapa pun yang ingin membangun rumah, harus urus Izin Mendirikan Bangunan (IMB),” tegasnya.
Ia menambahkan, proses pengurusan IMB bukan semata-mata kewajiban administratif, melainkan bagian dari mekanisme pengawasan untuk memastikan lokasi bangunan aman dan layak huni.
“Kalau tidak layak, kami tidak akan izinkan, dan warga harus cari lokasi lain. Ini penting untuk meminimalkan risiko bencana,” ujarnya.
Sebagai langkah pengawasan, Bodewin telah menginstruksikan para kepala desa, raja negeri, dan lurah untuk lebih aktif turun ke lapangan dan mengawasi pembangunan, terutama di lereng bukit dan bantaran sungai.
“Bangunan liar di lokasi rawan tidak boleh dibiarkan. Ini tugas bersama,” kata dia.
Pemkot Ambon saat ini juga tengah melakukan penanganan darurat di lokasi terdampak, melalui dinas dan badan teknis yang memiliki kewenangan.(EVA)
Discussion about this post