AMBON(info-ambon.com)-Tak lama lagi, lokalisasi prostitusi offline Tanjung Batumerah dinonaktifkan atau ditutup permanen. Langkah untuk penonaktifan lokalisasi tersebut sudah dimulai.
Rapat perdana yang dipimpin Sekretaris Kota (Sekot) Ambon, A G Latuheru sudah dilaksanakan, Kamis (11/7/2019) kemarin. Apa aparat keamanan (TNI dan Polri), tokoh agama (MUI, Klasis GPM dan Keuskupan Amboina), tokoh masyarakat serta tentu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait apakah itu Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Catatan Sipil dan Kesbangpol sudah dilaksanakan.
Dan Senin (15/7/2019) mendatang, kata A G Latuheru, nama-nama anggota tim dari masing-masing stakeholders yang terlibat akan dimasukan. Nama masuk, sekot akan lanjutkan ke Walikota Ambon untuk dibuat Surat Keputusan (SK)-nya. Action dimulai.
Lalu sebenarnya ada berapa sich Pekerja Seks Komersil (PSK) yang ada di lokalisasi Tanjung Batumerah? 10,20,50,80,100 atau 150? Ohh, ternyata jumlahnya lebih dari itu.
Berapa? Menurut Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Capil), Selly Haurissa kepada info-ambon.com Jumat (12/7/2019) ada 185 PSK yang terdaftar beraktifitas pada wisma-wisma yang ada disana. Banyak juga ternyata.
Yang menarik, lebih dari setengah PSK di lokalisasi Tanjung Batumerah, ternyata tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Sementara yang memiliki KTP Ambon hanya 10 PSK, sisanya KTP luar Ambon dan hanya keterangan domisili.
Berikut rincian lengkap PSK di Tanjung Batumerah. Jumlah seluruh PSK 185 orang. Yang tidak memiliki KTP sebanyak 111 orang, Miliki KTP luar Ambon 40 PSK, Menggunakan kartu domisili 19 PSK, miliki KTP Ambon sebanyak 15 orang.
Dia tambahkan, untuk pemilik KTP Ambon ini juga terbagi 2 bagian, yakni yang berdomisili di wisma yang ada di Tanjung Batumerah dan yang tinggal di luar lokalisasi. ‘’10 tinggal di dalam, sementara 5 PSK lainnya tinggal di luar lokalisasi. 5 orang ini baru melakukan aktifitas setelah senja masuk ke peraduannya alias malam hari,’’ jelasnya.
Sementara itu, data yang diperoleh info-ambon.com dari Kepala Dinas Sosial Kota Ambon, Nurhajati Jasin, lokalisasi prostitusi Tanjung Batumerah memiliki sedikitnya 20 wisma yang menampung para PSK tersebut.
Rentang usia para PSK, katanya sangat bervariasi, mulai dari belasan tahun, hingga yang tua berusia 54 tahun, bahkan sudah ada yang berkeluarga dengan warga sekitar.(PJ)