AMBON(info-ambon.com)-Wacana pemekaran Jasirah Leihitu menjadi satu kabupaten baru di Maluku terus mendapat dukungan. Kali ini, datang dari Julius Latumaerissa, akademisi dan konsultan perencanaan daerah dan keuangan publik.
Dalam suatu wawancara di salah satu TV swasta yang didapat info-ambon.com, Jumat (19/11/2021), Latumaerissa sampaikan, memang, saat ini, ada beberapa wacana yang berkembang terkait keberadaan jasirah Leihitu di Pulau Ambon.
‘’Ada yang menginginkan Leihitu masuk ke Ambon dan menjadi satu kecamatan baru, namun ada juga yang mewacanakan agar Jasirah Leihitu dimekarkan menjadi satu kabupaten baru yakni Kabupaten Pulau Ambon,’’ akunya.
Menurutnya, memang secara kontinental, Leihitu lebih dekat dengan Kota Ambon, namun realitas, secara administrative, Leihitu adalah wilayah pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).
‘’Saya sempat dengar, ada wacana yang berkembang, agar jasirah bergabung menjadi salah satu kecematan dari Kota Ambon,’’ paparnya.
Menurutnya, sebagai orang makro atau perencanaan kota, dirinya melihat Leihitu adalah suatu wilayah yang cukup potensial. ‘’Hari ini atau kedepan, jika Leihitu bergabung dengan Kota Ambon adalah sesuatu yang kurang tepat, ‘’ akunya.
Latumaerissa memaparkan, sangat lebih baik, kalau Leihitu ini dimekarkan jadi satu kabupaten baru di Malteng, sebab Leihitu memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat cukup, juga didukung dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang unggul. ‘’Tinggal persoalannya kini, sampai seberapa jauh ketersediaan infrastruktur yang mendukung pemekaran itu . Itu yang menjadi perasoalan saat ini,’’ paparnya.
Konsultan perencanaan daerah dan keuangan public itu menambahkan, saat ini kita harus mempertanyakan sejauh mana political will dari Pemkab Malteng sendiri untuk mempersiapkan hal itu.
‘’Kalau saya, lebih cocok atau lebih tepat, jika Leihitu dimekarkan, dibandingkan dengan pemekaran beberapa daerah lain di Maleng,’’ sergahnya.
Kalau Leihitu harus masuk ke Kota Ambon walaupun secara continental dia berdekatan dengan Kota Ambon, tetapi bagi dirinya kurang tepat atau bisa diketakan tidak tepat, yang tepat adalah Leihitu harus dimekarkan sebagai kabupaten sendiri.
‘’Itu pandangan saya, namun jika ada pihak lain yang berpandangan lain dengan saya, saya juga anggap itu sah-sah saja,’’ demikian Julius Latumaerissa. (PJ)