LAPPAN Gelar Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuandi Maluku

AMBON (info-ambon.com)-Yayasan Lingkar Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LAPPAN) bekerjasama dengan Relawan Mari Bangkit, Rumah Baca Hatukau, Fatayat NU Porvinsi Maluku, Perempuan Bangsa, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Provinsi Maluku, dan posko komunitas menggelar kampanye 16 hari Anti Kekekerasan Terhadap Perempuan ( 16 HAKTP), yang dimulai pada 25 November 2019 hingga 10 Desember 2019 yang bertepatan dengan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional. Dalam kampanye tersebut menyusung tema ” Upaya mendorong penyadaran publik atas pentingnya pemenuhan hak perempuan korban kekerasan.

“LAPPAN bersama jaringan telah aktif mengampanyekan ini sejak tahun 2010 dan menjadi bagian dari mitra kampanye 16 HAKTP di tingkat nasional yang digagas bersama Komnas Perempuan. Kampanye ini disebut kampanye 16 hari karena masa periode kampanyenya memang merentang selama 16 hari, yaitu dimulai sejak 25 November (hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan) hingga 10 Desember (hari HAM Internasional),”kata Bai Hajar Tualeka, Rabu (26/11/2019).

Disebutkan, tujuan mengaitkan kedua hari besar HAM tersebut adalah untuk menyampaikan pesan bahwa segala bentuk kekerasan terhadap perempuan adalah pelanggaran HAM, dan karenanya, upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan adalah bagian tidak terpisahkan dari upaya pemenuhan  HAM.

Selain itu, Kampanye 16HAKTP adalah kampanye internasional yang digagas Center Women Global Leadership (CWGL) tahun 1991. Kekerasan terhadap Perempuan telah menjadi fokus gerakan perempuan di dunia dan pergerakan melawannya pun telah menjadi agenda internasional. Dalam Sidang Umum PBB pada tanggal 19 Juli 1999, PBB menetapkan tanggal 25 November pun ditetapkan sebagai Hari Internasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan.

“Penetapan tanggal ini sebagai penghormatan atas meninggalnya Mirabal bersaudara (Patria, Minerva dan Maria Teresa) pada tanggal itu akibat pembunuhan keji yang dilakukan oleh kaki tangan penguasa Diktator Republik Dominika, yaitu Rafael Trujillo. Tanggal ini dipilih sebagai penghormatan meninggalnya Mirabal bersaudara

(Patria, Minerva dan Maria Teresa) di tahun 1960. Ketiga bersaudara ini dibunuh secara keju oleh kaki tangan penguasa diktator Republik Dominika saat itu, Rafael Trujilo. Ketiga bersaudara ini adalah aktivis politik yang vokal memperjuangan demokrasi dan keadilan. Pada tanggal 25 November pulalah diakui pertama kalinya Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan pada tahun 1981 dalam Kongres Perempuan Amerika Latin yang pertama.(EVA)

Exit mobile version