Lakukan Sidak Minyak Tanah, Ini Kata Pemkot Ambon Kepada Pangkalan dan Warga

AMBON (info-ambon.com)- Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bersama melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di beberapa pangkalan minyak tanah di Kecamatan Nusaniwe dan Sirimau, Jumat (14/6/2024).

Pasalnya, beberapa hari belakangan, terjadi kelangkaan hingga membuat warga Kota Ambon panik akibat kekosongan minyak tanah.

Melihat hal tersebut, pihak Pemkot bersama agen lansung turun lapangan.

Dalam sidak, terdapat warga yang sementara mengantri serta menyampaikan keluhan kepada Pemkot bahkan kepada agen.

Kepala Disperindag Kota Ambon, Jossie Loppies menyampaikan, sebelum dilakukan sidak, Penjabat Wali Kota Ambon, Dominggus Nicodemus Kaya telah memanggil pihak Pertamina dan agen untuk melakukan rapat untuk membahas kondisi minyak tanah ini.

“Kondisi yang terjadi di Ambon saat ini masyarakat kesulitan memperoleh minyak tanah, sementara Pertamina memastikan stok minyak tanah aman dan rutin menyalurkan ke agen maupun pangkalan,” katanya

Pihaknya mengakui, dengan kelangkaan seperti begitu, Pemkot menghimbau kepada masyarakat agar tidak membeli dengan jumlah yang banyak, tetapi secukupnya saja.

“Kami mengimbau masyarakat untuk membeli dan memanfaatkan minyak tanah dengan bijak. Dengan begitu tidak akan terjadi kelangkaan yang dampaknya merugikan banyak orang,” tungkas Loppies.

Karena itu, lanjut Kadis, mengingatkan kepada pangkalan minyak yang berada di kota ini, agar tidak melakukan praktek nakal, yakni mengambil keuntungan dengan cara menimbun minyak tanah untuk dijual kembali dengan harga yang tinggi.

“Jika ditemukan ada pangkalan yang nakal atau melakukan penimbunan lalu kemudian melakukan penjualan cara berlebihan serta mengambil keuntungan, maka itu adalah tindakan melanggar hukum dan pasti sanksi,” pintah dia.

Sementara itu, Ketua DPC Hiswana Migas Maluku, Anes Leleury mengatakan, hasil pengawasan yang dilakukan di sejumlah pangkalan ditemukan banyak warga yang membeli di luar wilayah tempat tinggal.

“Misalnya pengawasan kami di kecamatan Nusaniwe, menurut pemilik pangkalan minyak tanah banyak pembeli yang datang dari luar wilayah tempat tinggal mereka, ” katanya.

Salah satu solusi, pemilik pangkalan harus lebih selektif dalam menjual minyak tanah, apapun yang terjadi mereka harus menjual ke masyarakat di sekitar wilayah.

Selain itu juga pihaknya mengimbau pangkalan untuk menjual minyak tanah maksimum 10 liter per kepala keluarga.

Pihaknya mengajak masyarakat untuk tidak melakukan pembelian secara berlebihan, selain itu pangkalan minyak agar melayani warga di sekitar lokasi, sehingga warga masyarakat di sektor tersebut terlayani dengan baik.

“Kami menyampaikan kepada masyarakat, stok minyak tanah aman, sehingga masyarakat tidak perlu panik atau melakukan pembelian dalam jumlah besar karena stok minyak tanah bagi masyarakat di kota ini aman,” katanya.

Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku menjamin stok minyak tanah di Kota Ambon, Maluku, mencukupi hingga Idul Adha 1445 Hijriah.

Ketahanan stok minyak tanah mencapai 17 hari dan LPG mencapai 158 hari, diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama Idul Adha 1445 H. (EVA)

Exit mobile version