Kreatif dan Inovatif, Djalan Baroe Creative Festival akan Masuk Kalender Pariwisata Tetap Kota Ambon

Pembukaan Djalan Baroe Creative Festival (DBCF) tahun 2019. -dok-

AMBON (info-ambon.com)-Djalan Baroe Creative Festival (DBCF) tahun 2019 kembali digelar setelah sukses digelar pada tahun 2018 lalu, DBCF hadir dengan konsep yang lebih kreatif dan berwarna, inovatif dan inspiratif. Event yang digagas pemuda-pemudi dibantu masyarakat kawasan Djalan Baroe (Jalan Baru), Kelurahan Honipopu, Kecamatan Sirimau dipastikan masuk kalender pariwisata pemerintah kota (Pemkot) Ambon pada tahun 2020, sebab dinilai sangat kreatif dan menginspirasi kawasan lainnya.

Wakil walikota Ambon, Syarif Hadler saat membuka event itu mengapresiasi kreatifitas dan inovasi anak-anak muda maupun masyarakat kawasan Djalan Baroe, karena mampu merubah sebuah lorong menjadi sesuatu yang sangat indah dan bernilai, sehingga memunculkan DBCF untuk tahun kedua. Padahal dulu Djalan Baroe tidak seperti ini, tapi sekarang indentik dengan kesehatan dan kreatif. Tentu, ini menjadi inspirasi dan motivasi bagi semua lorong atau gang yang ada di desa, negeri dan kelurahan di Kota Ambon untuk bisa melakukan hal serupa.

“Ini jadi motivasi kuat buat semua desa, negeri dan kelurahan lain di Kota Ambon. Contoh yang baik sekali dan betul-betul kreatif bagi kota. Luar biasa karya dan kebersamaan anak-anak muda serta masyarakat disini. Semua lorong-lorong harus semakin bagus dan baik juga, maka saya akan dorong lorong-lorong lain juga bisa seperti ini, membuat kreatifitas dan memperindah kota. Maka Ambon pun jadi berwarna-warni dan menginspirasi, semua dari Djalan Baroe. Hal positif harus diikuti,” ujar Wawali di kawasan Djalan Baroe, Kamis (8/8/19).

Selain jadi momen kebangkitan semua lorong, tentu dapat mengangkat harkat martabat kota ke skala nasional maupun internasional. Apalagi, sumbangsihnya pasti besar bagi semua lorong di kota Ambon. Karena telah membantu Pemkot di berbagai aspek, soal kebersihan lingkungan, Ambon kota kreatif, city of music maupun visit Ambon 2020.

“Ini harus masuk pada kalender pariwisata, sebab berpotensi menarik wisatawan dan investor. Kita akan diskusikan. Kreativitas kayak ini tidak boleh dibiarkan, agar tahun depan ada lorong lain seperti ini,” paparnya.

Luar biasanya lagi kata, karena event ini dilakukan tanpa bantuan APBD dan ini contoh bagi yang lain. Karenanya wajib semua lurah datang dan melihat, supaya bisa menginspirasi untuk membuat hal serupa di lorong desa dan kelurahannya.

“Event ini menyongsong 17 Agustus dan Idul Adha. Bila semua lorong cantik, rapih, bersih dan dijadikan swafoto, maka warga pasti tidak akan buang sampah sembarangan dan bisa menata lingkungan dengan baik. Kita akan bicarakan lebih lanjut nanti untuk menunjang event ini, akan coba dorong masuk di APBD,” paparnya.

Sementara, Ketua Dewan Pembina tim DBCF, Irfin Latuconsina menambahkan, Djalan Baroe dulu terkenal kotor, banyak sampah. Namun perlahan atas kesadaran bersama dan lewat inisiatif pemuda, dibuatlah kampung warna-warni dan event DBCF bebas sampah, sehingga jadi ciri khas yang dapat mengangkat nama Djalan Baroe ke tingkat lokal dan nasional.

“Kami harap Pemkot dukung kami lewat bantuan sarana karena jadi program tahunan, mungkin berupa tempat sampah, tenda kuliner dan lainnya. Ini juga menopang perekonomian dan ekowisata Ambon, memastikan Ambon bersih dari lorong dan membantu program pemerintah visit Ambon 2020,” pungkasnya.(EVA)

Exit mobile version