AMBON (info-ambon.com)— Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Maluku, Muhammad Latif, menyampaikan bahwa Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Maluku terus berkomitmen untuk memperkuat sinergi guna mengendalikan inflasi.
“Langkah-langkah strategis dilakukan untuk memastikan stabilitas harga, terutama pangan, dapat terjaga sepanjang tahun. Salah satu inisiatif yang tengah dijalankan adalah Gerakan Pangan Murah (GPM), yang bertujuan untuk menjaga kestabilan pasokan dan harga pangan di pasar. TPID juga secara aktif melakukan pemantauan harga pangan di 11 kabupaten/kota di Provinsi Maluku guna mengantisipasi lonjakan harga yang bisa mempengaruhi inflasi,” kata dia dalam rilis tertulis yang diterima redaksi info-ambon.com di Ambon, Selasa (4/2/2025).
Selain itu, TPID turut membagikan sekitar 14.000 bibit cabai kepada berbagai organisasi masyarakat, agama, dan swadaya masyarakat.
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi cabai lokal sebagai salah satu upaya mengurangi ketergantungan pada pasokan cabai dari luar daerah, yang sering kali dipengaruhi faktor cuaca dan gangguan produksi,” lanjut dia.
Sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi yang lebih terstruktur, kata Latif, TPID Provinsi Maluku juga secara rutin mengadakan rapat koordinasi mingguan dengan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP).
“Rapat ini bertujuan untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam menjaga kestabilan harga pangan dan mencegah lonjakan inflasi lebih lanjut.
Secara tahunan, jelas Latif, inflasi di Provinsi Maluku pada Januari 2025 tercatat sebesar 0,76% (yoy), menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 1,28% (yoy). Inflasi tahunan Maluku sejajar dengan inflasi nasional yang juga tercatat pada angka 0,76% (yoy). Capaian ini menunjukkan adanya upaya yang efektif dalam menjaga kestabilan harga di Maluku.
“Dengan langkah-langkah strategis yang terus diperkuat oleh TPID dan pemerintah daerah, deflasi yang tercatat pada Januari 2025 diharapkan menjadi momentum yang positif untuk pengendalian inflasi di Provinsi Maluku sepanjang tahun 2025,” pungkas Latif. (EVA)
Discussion about this post