AMBON (info-ambon.com)-Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Maluku meresmikan Laboratorium MA-11 di desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten SBB, Kamis (22/9/2022). Laboratorium MA-11 merupakan salah satu bantuan dari KPw Provinsi Maluku kepada para petani.
“Laboratorium ini yang ke-53 di seluruh Indonesia termasuk di Maluku, dan semoga Laboratorium organik ini juga dapat dimanfaatkan secara baik di Kabupaten SBB maupun Provinsi Maluku,” harap Kepala KPw BI Provinsi Maluku, Bakti Artanta dalam sambutannya.
Menurutnya, dengan adanya laboratorium organik ini telah menekan biaya dari para petani, dan sekaligus menghasilkan panen yang berkisar dari 10-12 ton. “10-12 ton ini meningkat dari panen sebelumnya, karena panen sebelumnya menggunakan pupuk kimia. Jadi, dengan adanya pemakaian Pupuk organik yang digunakan dapat mensejahterakan petani di Kabupaten SBB,” jelasnya.
Selain itu, Dirinya menambahkan, tak hanya peresmian Laboratorium MA-11, tapi terdapat beberapa rangkaian kegiatan yang dikemas dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yakni penanaman Cabai dan Bawang merah, panen Padi dan cabai serta high level meeting TPID dan TP2DD Kabupaten Seram Bagian Barat. Lanjutnya, Adapun bantuan yang diberikan oleh KPw BI Provinsi Maluku kepada Para Petani di Waimital, Kecamatan Kairatu Kabupaten SBB yakni 1 unit Cultivator Cakar Baja, 10 buah Hand spryer, 15 Buah Mulsa Plastik dan 20 ribu bibit cabai.
Sementara itu, Penjabat Bupati SBB, Andri Candra As’adudin mengatakan, Pemda SBB telah melaksanakan beberapa kegiatan termasuk pembukaan lahan seluas 4,5 hektar yang dimanfaatkan sebagai penanaman cabai dan bawang merah guna menekan inflasi. “Dengan ini, saya berharap masyarakat Maluku khususnya di Kabupaten SBB sekarang sudah menuju gaya hidup sehat dalam hal pembelian bahan pangan, dengan adanya Laboratorium MA-11, yang pupuknya adalah organik dikelola oleh para petani,” tuturnya.
Untuk itu, Pemkab SBB memberikan apresiasi yang tinggi kepada KPw BI Provinsi Maluku dengan semua bantuan untuk menekan inflasi di tanah Saka Mese Nusa. Selain itu, Dirinya menambahkan, hal ini merupakan peluang dan potensi yang baik untuk dieksploitasi secara signifikan bagi kemajuan Kabupaten SBB serta Provinsi Maluku. “Dengan berkoordinasi dan berkolaborasi antar seluruh instansi terkait dengan para petani agar terpacu untuk bertanam dan mengsuplai komuditas pemicu inflasi yaitu cabai dan bawang merah, sehingga seluruh masyarakat bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari,” harapnya.
Hadir dalam kegiatan dimaksud Penjabat Bupati SBB, Kepala KPw BI Provinsi Maluku, Sekda SBB, OJK Provinsi Maluku, Kadis Pertanian Provinsi Maluku, dan Sejumlah OPD lingkup Kabupaten SBB, dan para petani. (EVA)