AMBON (info-ambon.com)-Provinsi Maluku mencatatkan deflasi sebesar 0,33% (month-to-month/mtm) pada Januari 2025, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku. Angka ini lebih rendah dibandingkan deflasi nasional yang tercatat 0,76% (mtm) pada periode yang sama.
Deflasi terbesar tercatat di Kota Tual dengan penurunan harga sebesar 1,47% (mtm), diikuti oleh Kota Ambon yang mengalami deflasi 0,74% (mtm). Namun, inflasi yang terjadi di Kabupaten Maluku Tengah, yang mencatatkan kenaikan harga sebesar 0,46% (mtm), sedikit mengurangi dampak deflasi di tingkat Provinsi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Maluku, Muhammad Latif, menjelaskan, deflasi di Maluku banyak dipengaruhi oleh penurunan harga pada kelompok pengeluaran Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar, yang memberikan andil deflasi sebesar 1,50% (mtm).
“Hal ini berkat kebijakan pemerintah yang memberikan diskon tarif listrik sebesar 50% untuk pelanggan dengan daya 2.200 VA ke bawah, sesuai Keputusan Menteri ESDM Nomor 348.K/TL.01/MEM.L/2024. Diskon tarif listrik ini menjadi faktor utama yang mendorong penurunan harga di kelompok tersebut,” katanya dia dalam rilis tertulis yang diterima Redaksi info-ambon.com, Selasa (4/2/2025).
Meski terjadi deflasi, sektor Makanan, Minuman, dan Tembakau justru tercatat mengalami inflasi sebesar 1,02% (mtm).
“Kenaikan harga ikan pelagis, seperti ikan selar, ikan layang, dan ikan tongkol, yang masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,22%, 0,19%, dan 0,07%, menjadi penyumbang utama inflasi ini. Gangguan pasokan akibat cuaca buruk di wilayah Kota Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat yang mempengaruhi aktivitas nelayan menjadi faktor utama kenaikan harga ikan,” lanjut Latif.
Dikatakan, kenaikan harga cabai rawit dan cabai merah juga turut mendorong inflasi di kelompok ini, masing-masing memberikan kontribusi inflasi sebesar 0,18% dan 0,17%.
“Gangguan produksi akibat curah hujan yang tinggi di daerah sentra produksi cabai menyebabkan lonjakan harga komoditas ini,” tutup Latif. (EVA)
Discussion about this post