AMBON (info-ambon.com)-Berdasarkan hasil pemantauan Badan pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Kota Tual mengalami inflasi sebesar 1,15 persen, atau terjadi kenaikan IHK dari 105, 62 pada Oktober 2020 menjadi 106,83 pada November 2020.
Kepala BPS Provinsi Maluku, Asep Riyadi menyampaikan, Inflasi tahun kalender Kota Tual tercatat sebesar 2,22 persen, sedangkan inflasi Tahun ke Tahun tercatat sebesar 2,44 persen.
“Dari 90 Kota IHK Kota Tual naik ke posisi 6 dan inflasi bulanan Kota Tual pada ranking ke-1,” katanya kepada Info-ambon.com, Rabu (2/12/2020).
Sementara itu, 10 komoditas utama yang mengalami kenaikan harga atau memberikan andil terbesar terhadap inflasi Kota Tual pada November 2020 diantaranya adalah: ikan tongkol (0,3841%), bahan bakar rumah tangga (0,3014%), ikan layang (0,2505%), ikan teri (0,0948%), ikan kakap putih (0,0735%), bawang merah (0,0717%), cumi-cumi (0,0346%), tomat (0,0344%), pepaya (0,0332%), dan telur ayam ras (0,0179%).
Sedangkan 10 komoditas yang mengalami penurunan harga pada November 2020 dan memberikan andil terhadap deflasi Kota Tual adalah: ikan selar(-0,1041%), kangkung (-0,0644%), kacang panjang(-0,0264%), terong (-0,0157%), daun singkong (-0,0095%), bunga pepaya (-0,0084%), gula pasir (-0,0084%), ikan kembung (-0,0079%), tauge/kecambah (-0,0056%), dan tarif listrik(-0,0052).
“Inflasi yang terjadi di Kota Tual pada November 2020 utamanya disebabkan oleh 5 kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikanvindeks, diantaranya tertinggi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,18 persen; diikuti kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,64persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,08 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,06 persen; dan kelompok transportasi sebesar 0,01 persen. Kelompok pengeluaran lainnya cenderung stabil pada November 2020,” ujar Riyadi.(EVA)