TIAKUR (info-ambon.com)-Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) menghimbau kepada masyarakat lebih khusus masyarakat Kepuluaun Leti agar mewaspadai implikasi dari siklon tropis.
Sekretaris Daerah Kabupaten MBD Alfons Siamiloy, meminta kepada masyarakat Pulau Leti, untuk mewaspadai implikasi dari bibit Siklon Tropis, dampak yang dapat ditimbukan seperti bencana banjir, tanah longsor, banjir bandang serta potensi gangguan transportasi laut akibat angin kencang dan gelombang tinggi.
“Dengan adanya kondisi hujan dan angin kencang yang mengakibatkan masyarakat Kota Tiakur, Lemola, Luang Sematang terus siaga,” katanya kepada Wartawan melalui telfon selulernya, Kamis (9/5/2019). Diakui, adanya ratusan rumah di kota Tiakur terendam air akibat luapan kolam penampungan penuh.
“Semalam warga Tiakur dan masyarakat Lemola Luser terus siaga, namun paginya kolam penampungan Tiakur meluap dan merendam ratusan rumah warga dan pagi ini sementara berupaya evakuasi warga dari loteng dan atap-atap rumah dimana luapan air setinggi diatas 1,5 meter.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Pattimura mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peringatan munculnya bibit siklon tropis di Laut Banda bagian Selatan.
Hasil analisis Tropical Cyclone Warning Center (TWCW) Jakarta, Rabu, terpantau adanya bibit siklon tropis di laut Banda bagian Selatan, tepatnya sekitar 6.9 Lintang Selatan, 125,5 B. Bibit siklon ini diprediksi akan menguat dalam 12 hingga 24 jam kedepan.
“Selanjutnya potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis sangat kecil, adapun arah pergerakannya menuju selatan hingga Barat Daya (menjauhi wilayah Indonesia),” kata Kepala BMKG stasiun meterologi Pattimura, Ot Oral Sem Wiral, Rabu.
Ditambahkan, keberadaan bibit siklon tropis ini diprakirakan akan mengakibatkan kondisi cuaca buruk di beberapa wilayah di Maluku antara lain, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpeluang terjadi di wilayah kabupaten Kepulauan Tanimbar dan MBD Angin dengan kecepatan diatas 25 knot atau 48 km/jam, berpeluang terjadi di kabupaten kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya.
Gelombang dengan tinggi 1,25 hingga 2,50 meter berpeluang terjadi di perairan selatan Ambon, laut Banda bagian Utara, perairan kepulauan Kei, Kepulauan Aru dan Laut Arafuru bagian Tengah. Gelombang dengan tinggi 2.50 sampai 4 meter berpeluang terjadi di perairan kepulauan Tanimbar dan perairan Kepulauan Babar. Sementara tinggi gelombang mencapai 4 sampai 6 meter berpeluang terjadi di laut Banda bagain Selatan, perairan Kepulauan Sermata, Kepualuan Leti, laut Arafuru bagian Barat.(EVA