CATATAN RINGAN: Paulus Joris
MALAM ini (Kamis 16/5/2019), saya mendengarkan apa yang jarang saya dengar selama ini. Ceritanya, seperti biasa, sehabis meliput, saya mengerjakan berita di kantor. Lokasi kantor saya, info-ambon.com, persis didepan pelabuhan Ferry milik PT ASDP di Halong (orang biasanya menyebutnya pelabuhan Galala).
Dan seperti biasa pula, sebelum kapal diberangkatkan saya mendengar pengumuman yang disampaikan awak kapal melalui pengeras suara. Pengumumannya sederhana, agar penumpang yang masih didarat segera naik ke kapal dan yang tidak berkepentingan di atas kapal diminta segera turun. Kemudian seluruh penumpang diminta berdoa, dan sejurus kemudian kapal diberangkatkan. Ini lumrah dan tiap hari saya dengarkan.
Tapi malam ini, benar-benar ada pengumuman yang aneh dan terkesan menggelitik hati saya. Apa itu? Ceritanya begini…
Kemarin malam, Rabu (15/5/2019) saya baru saja merilis berita soal penerbangan. Pastinya soal tidak beroperasinya lagi pesawat udara Batik tujuan Ambon-Surabaya dan Ambon-Makassar PP.
Baca juga: Maskapai Batik Air: Good Bye Ambon…
Tanpa alasan yang disebutkan, namun rute itu menurut penjelasan managemen Lion Group, diganti dengan pesawat lain dalam satu managemen yakni Lion. Jadi Batik stop operasi di rute itu dan penggantinya Lion Air.
Berita yang kemudian saya publis di website itu, mendapat banyak tanggapan. Ada yang merasa aneh dengan keputusan ini, ada pula yang beranggapan bahwa Maluku mulai dilupakan pemerintah dan banyak lagi pendapat lain.
Nah apa korelasi kapal ferry dan Batik Air serta Lion Air? Begini, soal pengumuman dari awak kapal saja. Baik awak ferry maupun awak pesawat (pramugari).
Malam itu, yang mengejutkan saya, adalah soal pengumuman di KPM Wayangan dengan tujuan Namlea, Kebupaten Pulau Buru, yang disampaikan awak kapal.
Yang jadi agak menggelitik hati saya soal isi pengumumannya. Kalau biasanya ada pemberitahuan dari petugas kapal, agar penumpang segera naik dan yang tidak berkepentingan di atas kapal diminta segera turun. Kemudian seluruh penumpang dan awak kapal diminta berdoa dan kemudian kapal diberangkatkan, maka malam ini, pengumumannya diperkaya lagi.
Malam itu, pengumuman dari awak kapal ferry benar-benar seperti pramugari di atas pesawat. Sebab awak kapal di pengumuman itu, juga memberitahukan kondisi cuaca selama perjalananan, dan lama perjalanan.
‘’Kami beritahukan bahwa kondisi cuaca malam ini terpantau baik dan perjalanan ini akan kami tempuh dalam waktu 8 jam, selamat menikmati perjalanan anda dengan KMP Wayangan’’ itu kata-katanya.
Saya jadi tertawa geli, sebab baru kali ini saya mendengar pengumuman seperti itu, setelah sekian lama mendengar pengumuman-pengumuman yang pernah disampaikan dari atas kapal ferry tujuan Ambon-Namlea. Dalam hatiku berkata…Mungkin ini Batik Air affect. (*)