AMBON(info-ambon.com)-Ketua Klasis Pulau Ambon Timur (KPAT), Pdt Cak Sapulette, secara resmi melaunching gerakan Klasis Pulau Ambon Timur Bebas Sampah Plastik (KAPAS). Launcing dilaksanakan secara terbuka, ditengah riuh pikuk aktifitas di Pasar Terminal Transit, Passo-Kecamatan Baguala, Kota Ambon, Sabtu (5/6/2021). Launcing ini juga bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Dalam arahannya Sapulette menjelaskan, sampah sudah menjadi masalah sangat serius di dunia. Indonesia, bahkan menjadi salah satu negara penghasil sampah terbesar di dunia, khususnya sampah plastik. Persoalan sampah ini juga menjadi persoalan bersama di Maluku dan Ambon secara khusus.
Menurutnya, selama ini, managemen pengelolaan sampah belum menjawab persoalan yang ada, terutama sampah plastik. ‘’Dan ini juga menjadi realitas yang sementara terjadi di lingkup Klasis Pulau Ambon Timur (KPAT) saat ini,’’ jelasnya.
Sapulette sampaikan, gerakan ini, merupakan kepedulian gereja, khususnya KPAT atas bumi ciptaan Tuhan ini. ‘’Ini gerakan sayang bumi dan merupakan wujud kepedulian KPAT dalam menunjang kelestarian alam ciptaan Tuhan,’’ terangnya.
Menyelamatkan bumi dan alam ciptaan Tuhan, lanjut Sapulette, bukan hanya gawenya pemerintah dan gereja saja, namun butuh keterlibatan semua pihak, sebab ini akan mengurangi resiko kerusakan alam dan lingkungan yang serius kedepan.
‘’Sampah plastik punya dampak yang serius bagi lingkungan, karena sampah ini tak mudah terurai. Ketika sampah plastik ada di laut, sudah pasti merusak ekosistim dan mikro biota laut dan ini berdampak bagi kehidupan manusia,’’ jelasnya.
Gereja, tambahnya, terpanggil untuk menjaga lingkungan sebagai wujud menghargai dan menghormati ciptaan Tuhan yang indah ini.
Olehnya dia berharap gerakan KAPAS ini bisa menjadi sebuah gerakan bersama jemaat di KPAT, juga masyarakat yang ada di wilayah pelayanan 30 jemaat di Kota Ambon dan Maluku Tengah tersebut.
Kepada masyarakat, Sapulette berharap, dapat membatasi penggunaan kantong plastik, mengurangi penggunaan produk minuman yang menggunakan bahan plastik, dan sebaiknya membawa botol sebagai alat membawa minuman sendiri.
Ketua Tim Lingkungan Hidup KPAT, Piet Ririmasse dalam laporannya sampaikan, setelah proses pencanangan maka akan digelar aksi pemberian 250 tas pakai ulang, edukasi kepada pedagang dan pengunjung tentang dampak sampah plastik dan diikuti dengan bakti lingkungan pasar oleh Tim Lingkungan KPAT dan Relawan AMGPM Daerah Pulau Ambon Timur juga pembagian stiker himbauan diet sampah plastik.
Sementara di 30 jemaat se-Klasis PAT setelah pencanangan maka masing-masing jemaat akan bergerak lewat aksi peduli lingkungan. Gerak bersama ini menunjukan semangat dan komitmen semua umat dan pelayan se-KPAT untuk bersama-sama melestarikan lingkungan dan membudayakan budaya diet atau hemat penggunaan plastik dalam aktivitas keseharian.
Camat Baguala, Pihak Polsek Baguala turut hadir dalam acara launching tersebut. Anggota MPK Pulau Ambon Timur, Pengurus AMGPM juga turut berpartisipasi aktif dalam gerekan moral tersebut serta perwakilan jemaat. Semmy Maumayan menjadi host untuk menghibur peserta aksi serta para pedagang dan pembeli di pasar transit. Acara ini juga disiarkan langsung secara live streaming dan disaksikan 30 jemaat di KPAT.(PJ)