AMBON (info-ambon.com)-Ketua DPRD Kota Ambon, Moritz Tamaela, menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada publik terkait insiden pemukulan yang dialami salah satu staf DPRD Kota Ambon, Febri Pattipeilohy, yang juga merupakan staf pendamping Komisi III pada 1 Agustus 2025 lalu.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Moritz mengakui, informasi mengenai kejadian tersebut telah menimbulkan kehebohan dalam dua hingga tiga hari terakhir. Namun, ia menegaskan bahwa kejadian tersebut tidak terjadi di rumah dinas dan tidak ada keterlibatan dirinya maupun staf di rumah dinas.
“Atas nama pribadi dan keluarga, saya minta maaf kepada publik. Tapi prinsipnya, kejadian itu berada di luar fakta dan kebenaran yang sebenarnya. Kejadiannya bukan di rumah dinas, dan saya maupun orang-orang di rumah dinas tidak terlibat,” ujar Moritz, Senin (4/8/2025).
Moritz juga memberikan klarifikasi terkait kabar pesta minuman keras (miras) yang dikaitkan dengan insiden tersebut. Ia membenarkan bahwa saat itu ada aktivitas pembangunan fisik oleh pihak ketiga di sekitar lokasi, dan ia memesan dua botol minuman yang kemudian diberikan kepada para pekerja.
“Saat itu kondisi hujan, dalam budaya kita orang Ambon bilang ‘bikin panas’. Bung Jimbron juga ada di sana. Tapi peristiwa pemukulan itu sendiri terjadi di luar pengetahuan saya,” katanya.
Ia juga menyebutkan, pada hari kejadian, ia sempat mencoba menghubungi korban namun tidak diangkat. Baru pada malam hari, istri korban mengirimkan foto kondisi korban yang sedang dirawat di rumah sakit.
“Saya langsung menghubungi staf untuk membantu biaya pengobatan karena saya sebagai koordinator Komisi III bertanggung jawab terhadap beliau,” jelasnya.
Moritz juga menuturkan bahwa ia telah memanggil keluarga korban untuk berdiskusi. Dari pertemuan tersebut, keluarga menyatakan kepercayaannya bahwa kejadian tidak terjadi di rumah dinas Ketua DPRD.
“Saya kaget waktu berita ini muncul. Karena sebelumnya bung Jimbron sudah masuk kantor kembali, dan keluarga pun menyampaikan bahwa mereka yakin kejadian itu tidak terkait dengan saya,” tegas Moritz.
Dirinya juga mengaku sempat bertanya langsung kepada korban mengenai lokasi dan pelaku kejadian, namun korban tidak mengetahui secara pasti.
“Saat saya tanya, dia bilang, ‘Pak, sudah juga, sudah dibawakan dalam doa’,” tutup Moritz. (EVA)
,
Discussion about this post