AMBON(info-ambon.com)-‘’Kalau saya mendapat laporan dari orang tua yang anaknya penyandang disabilitas bahwa dia ditolak masuk ke sekolah tertentu, maka gantinya, saudara Kepala Sekolah (Kepsek) langsung saya copot,’’ demikian penegasan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy.
Penegasan itu disampaikannya dihadapan ratusan kepsek SD dan SMP di Ambon, kala meresmikan Gedung Sekolah Dasar 96 di kawasan Karang Panjang, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Senin (29/7/2019) kemarin.
Dikatakannya, dunia saat ini memberikan perhatian khusus kepada kaum difabel atau mereka yang berkebutuhan khusus, sebab penghargaan bagi mereka adalah empati ita terhadap sesama.
Olehnya, dimulai dari lembaga pendidikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon terus akan menjadikan kota ini sebagai kota ramah kaum disabilitas atau difabel. Apalagi, Ambon sudah ditetapkan sebagai kota inklusi pada 2014 lalu oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
UNESCO pada tahun itu, telah menetapkan Ambon sebagai kota inklusi yang layak huni. Dan layak huni itu bukan saja untuk warga yang normal, namun untuk semua kalangan termasuk kaum difabel.
Memang diakui, sejak saat itu, belum banyak kemajuan yang dilakukan terkait penerapannya, namun perlahan sudah mulai dilakukan. ‘’Kini semua prasarana pemerintahan kita instruksikan untuk buat kawasan ramah disabilitas. Sudah ada, namun memang belum terhubung satu dengan lainnya. Di sekolah juga sudah kita dorong, dan kini sudah ada sekolah-sekolah inklusi yang ditetapkan,’’ tegasnya.
Kedepan, berkaca dari pengalaman berkunjung ke beberapa negara besar di dunia, pihaknya akan mendorong semua pihak, apakah itu hotel, rumah makan, supermarket, bahkan pasar serta prasarana umum lainnya untuk melakukan berbagai langkah guna menunjang kawasan ramah disabilitas.
Khusus kepada para kepsek di Ambon, Louhenapessy meminta perhatian serius untuk masalah ini. ‘’Saya minta betul kepsek perhatikan itu, karena kita sementara menuju pada sebuah perubahan besar dunia terkait dengan hak hidup dan nilai-nilai hidup secara universal,’’ terangnya. Dia menambahkan, empty dunia sekarang ini sangat besar untuk kaum disabilitas, karena ini soal kita buat mereka. (PJ)