AMBON(info ambon.com)- Untuk tersosialisasinya kebijakan program pencegahan dan pengendalian penyakit Kusta dan Frambusia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Kesehatan Kota menggelar kegiatan pertemuan advokasi, sosialisasi dan pelatihan singkat kegiatan intensifikasi penemuan kasus kusta dan Frambusia melalui kampanye eliminasi kusta dan eradikasi Frambusia tingkat Kota Ambon Tahun 2018, berlangsung di Hotel Elisabeth, Kamis (15/3/18).
Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari kedapan dengan jumlah peserta yang dihadirkan sebanayak 53 orang yang terdiri dari 21 orang bersal dari lintas sektor dan 32 orang bersal dari Lintas program Dinas Kesehatan Kota Ambon.
Walikota Ambon dalam sambutan yang dibacakan oleh Sekertaris Kota Ambon, A. G. Latuheru mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah dalam meciptakan masyarakat yang sehat dan sejahtera, bebas dari penyakit kusta dan Frambusia.
“Sehat merupakan hak setiap orang karena setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses dan pelayanan kesehatan dengan baik, aman dan bermutu. Olehnya itu, setiap orang juga diwajibkan untuk mengikut dan mewujudkan serta mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” ucapnya.
Dia mengakui, kusta dan Frambusia digolongkan kedalam kelompok penyakit hidropis terabaikan yang ada di Indonesia, dengan jumlah kasus yang dilaporkan tidak terlalu banyak dan bahkan cenderung fokus pada kantor-kantor wilayah tertentu di Indonesia terutama di Indonesia bagian Timur “Dan Kota Ambon sekarang penyakit ini telah ada. Oleh karena itu, hal ini menjadi tuigas dan tanggung jawab kita bersama untuk mengupayakan agar dapat diatasi secara baik,” pintanya.
Dia menjelaskan, kedua penyakit ini dapat terjangkit secara meluas dan pailng sering berfermentasi pada jaringan kulit, dan apabila tidak segera ditangani secara cepat dan tepat akan dapat menimbulkan kecacatan.
“Akibat dari kecacatan terjadi bukan saja akan menimbulkan masalah pada fisik penderita melainkan juga gangguan psikis yang turut berpengaruh pada faktor sosial, ekonomi sehingga menurunkan kulaitas Sumber Daya Manusia,” jelasnya.
Dia berharap, kegiatan ini dapat mencapai hasil yang diharapkan dengan adanya peningkatan kesadaran masyarakat agar penyakit kusta dan Frambusia dapat diberantas. “Saya mintakan perhatian agar seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik dari awal sampai akhir bagi kepentingan seluruh masyarakat Kota Ambon, saya yakin kegiatan ini akan menjadi point penting terkait eliminasi kusta dan Frumbusia di Kota Ambon,” tandasnya.(IA-NEN)