AMBON(info-ambon.com)-Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (KemenakerTrans) RI, memberikan bantuan kepada Jemaat GPM Halong, Klasis Pulau Ambon Timur sebuah bangunan Balai Latihan Kerja Berbasis Komunitas, Kejuruan Kesenian.
Proses pembangunan BLK Komunitas tersebut dimulai, Kamis (12/11/2020) ditandai dengan prosesi peletakan batu pertama yang dilakukan Ketua MPH Sinode GPM, Pdt A J S Werinussa dilokasi pembangunan Halong Atas Ambon.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Maluku, Endang Diponegoro dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Bidang Hubungan industrial menyebutkan, salah satu cara untuk menekan angka pengangguran, oleh Kementrian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi adalah dengan mengintensifkan pelatihan kerja berbasis kompetensi dengan memacu pada kebutuhan pasar.
Dia sebutkan, tujuan pembentukan BLK komunitas ini antara lain meningkatkan produktifitas angkatan kerja baik di daerah pedesaan dan pinggiran, memperluas lapangan usaha dan kesempatan kerja, menciptakan pelatihan produksi serta uji ketrampilan serta mendorong jiwa kewirausahawan dan meningkatkan motivasi jiwa mandiri.
Prosesi ibadah sebelum peletakan batu alasan pembangunan BLK di Jemaat GPM Halong.-PJ-
Diakui, pandemic COVID-19 di Maluku, dampaknya cukup luas bagi tenaga kerja, sebab data terakhir yang dimiliki dinas, akibat COVID-19 ini sekitar 205 tenaga kerja di-PHK, serta sedikitnya 1793 tenaga kerja yang dirumahkan. Sehingga pembangunan BLK ini sangat penting dan patut disambut baik untuk sedikit mengatasi kondisi ini.
Menurutnya, tujuan lain pembangunan ini adalah memberikan bekal ketrampilan keahlian dan vokasi sesuai pasar kerja. Sebab pasar kerja diluar sana, membutuhkan skill yang mumpuni. ‘’Semoga output BLK ini mampu menghasilkan anak-anak Maluku untuk menjawab tantangan city of music Kota Ambon,’’ jelasnya.
Dia tambahkan, untuk tahun 2020 ini, Maluku kebagian 3 BLK komunitas yakni di Halong-Kota Ambon dengan Kejuruan Kesenian, di Tial-Maluku Tengah yakni BKL Fatahayat NU dan untuk SBB BLK Pesantren.
Ia berharap BLK ini dapat melatih dan mengembangkan potensi dan bakat serta keahlian warga Jemaat Halong khususnya dan GPM umumnya untuk meningkatkan kreatifitas dan taraf hidup warga gereja.
Sementara itu, Ketua Majelis Pekerja Harian Sinode GPM, Pendeta AJS Werinusa dalam arahannya menyampaikan apreseasi dan penghargaan kepada pemerintah, atas bantuan BLK ini.
Hadirnya BLK ini, lanjutnya, sangat penting bagi GPM dan sudah pasti kedepan, dari sini akan lahir sumber daya-sumber daya gereja yang punya kapasitas dibidang pengembangan musik, yang tidak terbatas hanya musik gereja, tetapi juga music yang bernyanyi untuk negara dan bangsa, terutama musik-musik tradisional.
‘’Dengan pemberian BLK oleh Negara kepada gereja, maka geraja punya tanggungjawab menyumbang sesuatu bukan untuk gereja saja, tetap juga untuk masyarakat, bangsa dan negara ini,’’ tegasnya.
Ia juga berharap, dengan alokasi dana Rp1 miliar untuk pembangunan dan peralatan BLK, maka dipikirkan pula pembangunan sebuah studio rekaman, sebab tujuan akhir dari hadirnya BLK ini, adalah warga yang diberdayakan dan warga itu harus hidup dari sisi ekonomi. ‘’Kita tidak bernyanyi begitu saja, lalu kita kenyang dan ekonomi kita teratasi, tidak. Sebab dari music juga orang harus hidup dari sisi ekonominya,’’ kata Werinusa seraya menambahkan, sekarang ini google bisa membayar mahal sebuah lagi jika pengikutnya banyak.
Maka dengan studio itu pula, anak-anak kita yang punya bakat bernyanyi bisa rekaman dan dijual ke google, ini tujuan terakhir dari BLK, yakni tenaga yang dihasilkan harus punya nilai ekonomis, gerak ekonomi umat harus jadi bagian dari gerakan kita kedepan.
Diakuinya, music, sudah menjadi denyut nadi gereja, sebab tanpa musik, pemberitaan injil tidak bisa bergerak dengan baik, dan justru melalui music, orang menghafal Alkitar dan mengerti kasih sayang Tuhan dengan cepat, dan tidak butuh waktu dan tidak butuh energi yang banyak.
Diharapkan, BLK Komunitas Jurusan Kesenian ini dapat dimanfaatkan seluruh elemen di GPM, juga lembaga pendidikan tinggi yang ada, terutama yang bergerak dibidang musik yakni UKIM dan IAKN, sehingga anak kita betul-betul terlathg dan punya nilai jual, bukan hanya sekedar main keyboard dan nyanyi di gereja, tapi juga bisa memberikan nilai tambah ekonomi bagi mereka kedepan.
Sebelumnya, Ketua MJ GPM Halong yang juga ketua tim pembangunan BLK, Pendeta JLR Siahaya dalam laporannya sampaikan, pembangunan BLK ini, atas bantuan KemenakerTrans RI dengan alokasi dana sebesar Rp1 miliar.
Dana ini sebagiannya digunakan untuk pembangunan gedung, dan sebagian sisanya untuk pembelian peralatan untuk pemenuhan kebutuhan BLK Komunitas Jurusan Kesenian.
Acara peletakan batu pertama atau batu alasan pembangunan BLK diawali dengan ibadah yang dipimpin oleh Pendeta Ny J Saimima, Sekretaris Klasis Pulau Ambon Timur.
Peletakan batu alasan masing-masing oleh Ketua Sinode, Ketua Klasis Ambon Timur, Ketua MJ GPM Halong, Kadis Nakertrans Maluku, Pemneg Halong, Kepala Tukang dan Tim Pembangunan. Hadir pula Kepala BLK Ambon, Ketua MPK Ambon Timur, Sekum Sinode GPM dan perangkat pelayan di Halong. (PJ)
Discussion about this post