AMBON (info-ambon.com)-Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Desa (DP3AMD) Kota Ambon, Meggy Lekatompessy, menyampaikan di semester pertama tahun 2022, kasus kekerasan terhadap anak maupun kasus lainya meningkat.
Dikatakan, dalam semester pertama tahun 2022 ini, kasus persetubuhan anak sudah 20 kasus, kemudian kasus kekerasan terhadap anak sebanyak 15, dan pencabulan anak dibawa umur, sebanyak 14 kasus.
“Kasus itu yang kita tangani dan melakukan pendampingan. Kasus persetubuhan anak tertinggi itu berada di bulan, Januari 2 kasus, Februari 3, Maret 1, April 2, Mei, 4 kasus, Juni 5 kasus, dan Juli 3 kasus. Kemudian kekerasan terhadap anak, Januari 2, Februari, Maret tidak ada, April 3 kasus, Mei 6 kasus, Juni 3 kasus dan Juli baru 1 kasus. Selanjutnya kasus pencabulan, Januari 5 kasus, Februari kosong, Maret dan April 4 kasus, Mei 3 kasus, Juni 3 kasus dan Juli sementara tidak ada,” katanya kepada wartawan di Kantor Balai Kota Ambon, Rabu (27/7/2022).
Dikatakan, pelaku dalam kasus yang menimpah anak-anak tersebut didominasi oleh orang-orang terdekat.
“Semisal pelaku atau tersangka itu, adalah ayah kandung, kakek, paman, dan orang-orang terdekat. Padahal semestinya ini mereka adalah pelindung untuk anak-anak tersebut,”ujarnya.
Pihaknya mengakui, Pemkot maupun DP3AMD dan seluruh instansi terkait lainnya kini terus berupaya untuk melakukan sosialisasi dalam rangka melindungan anak-anak dari ancaman kasus-kasus tersebut.
“Kita sangat prihatin, untuk itulah berbagai upaya terus kita lakukan dan galakan agar anak-anak ini bisa terlindungi,”terangnya.
Lekatompessy meminta, kepada seluruh elemen membantu Pemerintah untuk melakukan berbagai langkah guna melindungan anak-anak tersebut dari segala bentuk kekerasan maupun ancaman yang dapat merusak masa depan mereka.
“Pemerintah tidak akan mungkin bekerja sendiri tanpa ada perhatian, dan kepedulian dari seluruh pihak terhadap anak, agar kasus-kasus tersebut dimana saja terutama di Kota Ambon, tidak terjadi lagi, dan mari kita sama-sama melakukan upaya pencegahan secara dini,”tutup Kepala DP3AMD. (EVA)