AMBON (info-ambon.com)- Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon memastikan kasus gizi buruk yang terjadi pada 6 bulan terakhir menjadi perhatian utama, hal ini akan dilakukan penanganan dan pencegahan secepatnya melalui sejumlah program.
Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena mengatakan, upaya yang dilakukan dengan cara meningkatkan pola hidup bagi masyarakat Kota Ambon.
“Kasus gizi buruk yang ditemukan di Kota Ambon ini, akan menjadi perhatian serius dari Pemkot untuk segera menyelesaikan,”katanya kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Rabu (27/7/2022).
Menurutnya, bukan saja gizi buruk yang akan diselesaikan melainkan juga kasus stunting, hanya saja itu, menjadi tantangan bagi Pemkot saat ini.
“Kenapa sampai terjadi kasus gizi buruk, karena meningkatnya jumlah pengangguran di Kota Ambon pasca Covid-19. Dimana, banyak kepala keluarga yang kehilangan pekerjaan dan sebagainya yang berdampak pada seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk soal konsumsi makanan bergizi, dan karena itu lewat instansi terkait dan tim penggerak PKK Kota Ambon kita sudah mulai jalan,”terang Wattimena.
Ditegaskan, dalam waktu dekat Pemkot Ambon, akan mencanangkan program sejumlah program guna menyelesaikan persoalan gizi buruk dan stanting tersebut.
“Kemudian nanti saat menjelang Kota Ambon, kita langkan pencanangan pencegahan stunting dan gizi buruk, sehingga diharapkan bisa tertangani dengan baik,”tandasnya.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan kota Ambon, dokter Yusda Tuharea menambahkan, dalam kurun waktu dua tahun terakhir kasus gizi buruk di Kota Ambon mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
“Kasus gizi buruk di Kota Ambon, dia Tahun 2020, kita temukan 6 kasus, kemudian di Tahun 2021 naik menjadi 47 kasus dan disemester pertama tahun 2022 ini naik menjadi 77 kasus,”kata dia.
Tuharea menegaskan, dengan meningkatkan kasus gizi buruk di Kota Ambon dalam kurun waktu dua tahun terakhir membuat pihaknya pihaknya melaksanakan kegiatan pelatihan tatalaksana penanganan gizi buruk bagi seluruh dokter Puskesmas, Bidan Puskesmas, petugas gizi Puskesmas yang ada di Kota Ambon.
“Pelatihan ini kita lakukan mengingat angka kasus gizi buruk terus mengalami peningkatan. Dan Puskesmas harus menjadi garda terdepan dalam penanganan kasus tersebut,”tandas dia. (EVA)