AMBON (info-ambon.com)-Kapolda Maluku Irjen Pol. Prof. Dr. Dadang Hartanto, S.H., S.I.K., M.Si didampingi Dirpolair Polda Maluku menerima kunjungan silaturahmi Komandan Kapal Polisi (KP) Yudistira – 8003 Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri, AKBP. Agung Hendri Susanto, S.Sy., M.M, bersama kru kapal di Ruang Kerja Kapolda Maluku, Selasa (16/9/2025).
Pertemuan ini bukan sekadar agenda silaturahmi, tetapi juga momentum strategis untuk memperkuat sinergi antara Polda Maluku dan jajaran Ditpolairud Baharkam Polri dalam menjaga stabilitas keamanan laut di wilayah timur Indonesia.
Maluku dengan 1.340 pulau dan 93 persen wilayahnya berupa laut, merupakan kawasan vital yang membutuhkan pengawasan intensif, baik dari sisi keamanan, pelayanan, maupun perlindungan sumber daya maritim.
Dalam pertemuan tersebut, Komandan KP Yudistira, AKBP Agung Hendri Susanto, menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat Kapolda Maluku. Ia menegaskan bahwa kehadiran kapal Yudistira di Maluku merupakan bagian dari Satgas pengamanan wilayah timur Indonesia.
“Kami mohon izin untuk memperkenalkan diri sekaligus menyampaikan bahwa kehadiran Yudistira di Maluku adalah wujud komitmen Polairud dalam memperkuat pengamanan laut nasional. Kami dan seluruh kru siap mendukung Polda Maluku, khususnya dalam memberikan pelayanan dan perlindungan terbaik bagi masyarakat di wilayah perairan,” ujar Agung.
Menurutnya, kolaborasi dengan Polda Maluku akan semakin meningkatkan efektivitas tugas kepolisian di laut, baik dalam penegakan hukum, pencegahan kejahatan perairan, maupun pengamanan jalur transportasi laut yang menjadi urat nadi perekonomian Maluku.
Kedatangan Komandan KP Yudistira bersama crew disambut hangat oleh Kapolda Maluku Irjen Dadang Hartanto. Kapolda menekankan pentingnya kehadiran KP Yudistira sebagai penguat strategi pengamanan laut di Maluku. Menurutnya, Maluku memiliki karakteristik wilayah yang unik sekaligus menantang.
“Kami menyambut baik kehadiran Yudistira di Maluku. Dengan kondisi geografis yang sekitar 93 persen laut dan hanya 7 persen daratan, wilayah ini membutuhkan penguatan armada laut yang memadai. Kehadiran Yudistira jelas membantu Polda Maluku dalam menjalankan fungsi pelayanan, perlindungan, serta penegakan hukum di laut,” tegas Kapolda.
Kapolda menambahkan, sinergi antar satuan di tubuh Polri adalah kunci utama dalam menjawab tantangan keamanan di wilayah perairan. “Kerja sama antara Polairud Baharkam Polri dan Polda Maluku harus terus kita tingkatkan. Polri hadir untuk menjamin kepastian hukum, menciptakan rasa aman, sekaligus menjaga kedaulatan negara di laut. Yudistira adalah bukti nyata bahwa Polri selalu hadir untuk NKRI, khususnya di kawasan timur,” ungkapnya.
Selain berbicara mengenai sinergi pengamanan, Kapolda juga menyinggung pentingnya menjaga laut Maluku sebagai sumber kehidupan masyarakat. Ia menegaskan, laut bukan hanya jalur transportasi tetapi juga pusat aktivitas ekonomi, budaya, bahkan identitas masyarakat Maluku.
“Laut adalah nadi kehidupan orang Maluku. Di atas laut, ada harapan masyarakat; dari laut pula kita membangun kesejahteraan. Karena itu, tugas menjaga laut bukan hanya soal keamanan, tapi juga soal menjaga masa depan generasi penerus kita. Polri hadir untuk memastikan bahwa laut kita tetap aman, bersih, dan produktif bagi masyarakat,” jelas Kapolda.
Pertemuan yang berlangsung selama satu jam ini berjalan penuh keakraban dan diselingi diskusi mengenai berbagai isu strategis pengamanan maritim di Maluku. Kedua pihak bersepakat bahwa kolaborasi harus dijalankan secara berkelanjutan, dengan pendekatan modern, profesional, dan humanis.
Kapolda menegaskan bahwa Polda Maluku terbuka terhadap masukan, saran, dan bentuk kerja sama lainnya. “Polda Maluku siap berkolaborasi dengan semua pihak, termasuk unsur TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat, agar keamanan maritim bisa dikelola secara bersama. Laut adalah milik kita semua, mari kita jaga bersama,” ujarnya.
Silaturahmi ini meneguhkan semangat kebersamaan Polri dalam menjaga keamanan laut di kawasan timur Indonesia. Dengan hadirnya KP Yudistira, pengawasan laut Maluku diyakini akan semakin kuat, baik dalam mengamankan jalur perdagangan, mencegah aktivitas ilegal, maupun memastikan masyarakat bisa berlayar dengan aman. (EVA)
Discussion about this post