AMBON (info-ambon.com)-Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol M. Rum Ohoirat, mengatakan, masyarakat Maluku sudah sangat dewasa dalam menghadapi Pemilu. Buktinya, Maluku yang pernah masuk dalam kategori sangat rawan, mampu menepis semua itu. Hal itu disampaikan saat obrolan bersama, Selasa (14/11/2023).
Selain Kabidhumas, hadir pula
Ketua KPU Maluku diwakili Hanafi Renwarin, Ketua Bawaslu Maluku yang diwakili Kordiv SDM Stevin Melay, dan Wakil Dekan 2 Fakultas Fisip Unpatti Ambon, Said Lestaluhu.
Kombes Rum mengungkapkan, Pemilihan Umum (Pemilu) bukan baru pertama dilaksanakan. Sudah beberapa kali Pemilu secara langsung yang melibatkan semua komponen. Polri sendiri bertugas sebagai aparat keamanan.
“Maluku pernah masuk dalam rangking 2 kategori sangat rawan untuk tingkat Propinsi, sementara untuk katagori kota, kota Tual masuk pada urutan pertama sangat rawan untuk Pilkada tahun 2018,” ungkapnya.
Meski begitu, peran serta semua stakeholder, terlebih lagi masyarakat, mampu menepis indeks kerawanan yang dikeluarkan Bawaslu tersebut.
“Semua keraguan itu bisa kita atasi, bahkan Pilkada 2018 Maluku termasuk dalam daerah yang sangat aman tanpa ada gangguan yang berarti,” ujarnya.
Hal yang sama juga saat pelaksanaan Pileg dan Pilpres Tahun 2019. Meski Propinsi Maluku masuk dalam daerah rawan sedang, namun seluruh elemen masyarakat mampu bekerjasama mempertahankan situasi kamtibmas yang kondusif.
“Memang ada ketidakpuasan dari satu atau dua orang, namun itu merupakan hal yang biasa dalam berdemokrasi,” katanya.
Tahun ini, lanjut Kombes Rum, berdasarkan indeks kerawanan yang diterbitkan Bawaslu RI, Maluku masuk dalam posisi rawan di urutan keempat. “Tapi saya yakin dan percaya masyarakat Maluku sudah sangat dewasa, walaupun karakteristik Pilkada, Legislatif dan Pilpres nanti itu berbeda dengan sebelumnya, namun saya yakin dan percaya bahwa semua akan terlaksana dengan aman dan damai apabila kita semua mampu bekerja sama sebagaimana pada saat pemilu sebelumnya,” sebutnya.
Polri, lanjut Kombes Rum, sudah mulai melaksanakan pengamanan terhadap sejumlah tahapan Pemilu. Hal ini setelah dilaksanakannya Operasi Mantap Brata (OMB) Salawaku Polda Maluku.
“Untuk mengamankan pelaksanaan tahapan Pemilu 2024 Polri sejak tanggal 17 Oktober 2023 sudah menggelar yang namanya Operasi Mantap Brata Salawaku 2023 dan 2024, tentunya personil yang kami libatkan sesuai dengan pentahapan. Saat ini personil Polda Maluku yang dilibatkan langsung dalam OMB sebanyak 2548 personil atau 1/3 % dari kekuatan riil yang ada di Polda Maluku. Sementara 2/3 % atau 5136 personil standby di mako. Nantinya pada saat pengamanan hari H Pemilu, maka personil yang dilibatkan langsung adalah 2/3% kekuatan, sementara yang stand bay Mako sebanyak 1/3 %,” jelasnya.
Mantan Kapolres Kepulauan Aru dan Tual ini berharap seluruh elemen masyarakat baik penyelenggara Pemilu KPU dan Bawaslu, TNI Polri, Tokoh Masyarakat, Agama, Akademisi, Pers, dan masyarakat dapat bahu membahu. Sehingga situasi kamtibmas menjelang hingga berakhirnya seluruh rangkaian Pemilu berjalan aman, lancar dan damai.
“Apapun persiapan yang dilakukan oleh TNI dan Polri dalam memberikan rasa aman dan nyaman, namun apabila tanpa kerjasama, tanpa kesadaran dari masyarakat, yakin dan percaya semuanya akan sia-sia. Karena yang paling utama tentunya adalah harapan kami dan harapan kita semua adalah Pemilu berlangsung aman dan damai,” pungkasnya. (EVA)